JURNALPALOPO.COM- Forum Pecinta Alam (FORPA) Palopo, menarik diri dari lokasi banjir Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Organisasi pecinta alam yang kerap di sapa Forpa telah mengabdikan diri di Luwu Utara selama kurang lebih 14 hari. Terhitung sejak 14 Juli hingga 12 Agustus 2020.
Selama berada di lokasi banjir, relawan Forpa telah berjuang dan bekerja keras mulai dari proses pencarian korban, penyaluran donasi hingga pembersihan rumah warga yang terendam lumpur.
Baca Juga: Penampilan Baru di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
Baca Juga: Jelang Laga Kontra RB Leipzig, Dua Pemain Atletico Madrid Jalani Isolasi Mandiri
Walaupun BPBD Kabupaten Luwu Utara, memperpanjang status tanggap darurat gelombang II hingga 11 September 2020 mendatang. Namun Forpa tetap berada pada keputusan mereka.
Badan pengurus harian Forpa dan seluruh organisasi pecinta alam Kota Palopo mengucapkan terimakasih dan bangga kepada seluruh relawan, donatur dan para dermawan yang berpartisipasi selama kami berada di Kabupaten Luwu Utara.
"Semoga apa yang kami buat bernilai di masyarakat dan menjadi amal jahiria bagi kami,"ujar sekretaris Forpa Hans.