Inovasi Bus 'Physical Distancing' dengan Skema 1-1-1 di Masa Pandemi

- 10 Juli 2020, 16:40 WIB
Bus 'Physical Distancing' Karoseri Laksana Bus. /Instagram/@laksanabus
Bus 'Physical Distancing' Karoseri Laksana Bus. /Instagram/@laksanabus /

JURNALPALOPO.COM - Pandemi Covid-19 yang menyebar hampir ke seluruh dunia menyebabkan perubahan besar-besaran terhadap aktivitas keseharian masyarakat.

Bahkan sampai berefek kepada sistem transportasi yang harus menerapkan protokol kesehatan disetiap jenis kendaraan seperti jaga jarak antar penumpang.

Salah satunya adalah penerapan posisi tempat duduk yang berjarak pada angkutan seperti bus yang bisa jadi tren di masa yang akan datang.

Baca Juga: Berada diurutan 22 Dunia, Kekayaan Elon Musk naik menjadi Rp670 triliun

Dikutip dari Antara, Candra Dewi selaku Brand and Marketing Communication Manager Laksana mengatakan kedepannya posisi tempat duduk dengan formasi 1-1-1 mungkin bisa jadi tren pada bus-bus kedepannya.

"Posisi duduk dengan formasi 1-1-1 itu nantinya mungkin bisa jadi tren bus-bus ke depannya," ungkap Candra, Rabu 8 Juli 2020.

Namun demikian, perusahaan CV Karoseri Laksana mengungkapkan inovasi ini hanya sebagai masukan kepada para Perusahaan Otobus (PO) agar bisa sepenuhnya kembali beroperasi dengan desain yang sudah diaplikasikan pada bus-bus PO Sumber Alam.

"Saat ini, kita sekarang melihat kebutuhan klien yang banyak busnya belum bisa jalan juga kan ya. Kalau tren sih tergantung dari klien itu sendiri, kita tidak bisa memaksakan," kata dia.

Baca Juga: Khusus Daerah Denpasar, Harga Pertalite Turun Sejak 5 Juli Hingga 31 Agustus

"Kami sebagai perusahaan karoseri hanya memberi solusi untuk konsumen," tambah dia.

Dia juga berharap dengan adanya Legacy SR2 Physical Distancing yang dimiliki oleh PO Sumber Alam dapat membangkitkan aktifitas para PO lainnya agar bisa kembali beroperasi dengan inovasi desain seperti itu.

Dalam sambungan via telepon, pemilik PO bus Sumber Alam, Anthony Steven mengatakan jika desain dari prototipe ini bisa diterima an mendapat izin dari pemerintah, pihaknya akan menargetkan membuat tiga bus dengan konsep tersebut tahun ini.

"Target kita tiga unit untuk tahun ini, tapi kita kan lihat dulu sama yang pertama ini. karena kan pertautan (bus) ini belum ada, kalau memang nantinya tidak diizinkan untuk mengangkut 100 persen juga ya sama aja kan, ya kita tidak akan produksi lagi," kata dia.***

Baca Juga: Khusus Daerah Denpasar, Harga Pertalite Turun Sejak 5 Juli Hingga 31 Agustus

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x