Wah! F-35 akan punya Penantang, Bukan KF-21, Tapi Pesawat Lama yang di Upgrade

- 10 Januari 2022, 11:22 WIB
Pesawat Tempur F-15J
Pesawat Tempur F-15J /Tech. Sgt. Angelique Perez/Eurasian Times

JURNAL PALOPO - Jepang telah menyepakati kontrak 470 juta USD (sekitar Rp6,7 triliun) dengan perusahaan dirgantara Amerika Serikat (AS), Boeing.

Kesepakatan ini dimaksudkan untuk melakukan peningkatan atau upgrade armada F-15J Eagle milik Jepang menurut Departemen Pertahanan AS.

Melansir militaryaerospace.com, upgrade ini akan membuat F-15 Jepang menjadi super interceptor.

Baca Juga: Evan Dimas Rebutan 3 Klub Raksasa Liga 1, Arema FC Paling Berpeluang Gaet Si Mungil

Nantinya, F-15 yang telah diupgrade ini akan dapat mengimbangi jet tempur F-35 Jepang yang terus berkembang.

Kontrak yang diberikan pada bulan Desember menyerukan pengembangan sistem pesawat terintegrasi untuk mendukung modifikasi pesawat F-15MJ Jepang menjadi F-15 Super Interceptors dan pengiriman empat pelatih sistem senjata.

Dalam kontrak yang diumumkan pada 29 Desember menyebutkan pekerjaan upgrade F-15 akan dilakukan di St. Louis dengan target penyelesaian pada 2028.

"Kami merasa rendah hati dengan keputusan Kementerian Pertahanan Jepang dan Kabinet Jepang untuk melanjutkan pekerjaan pada program peningkatan F-15," kata juru bicara Boeing Paul Lewis dikutip dari Stars and Stripes.

Baca Juga: Ngeri! Trisula Bali United Semakin Tajam, Pertahan Persib Bandung Keropos, Siap Dibantai?

F-15 Super Interceptors yang dimodifikasi akan secara signifikan meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Jepang, kata Lewis. 

F-15 Jepang dibangun di bawah lisensi dari Boeing oleh Mitsubishi Heavy Industries.

“Kami berharap dapat meningkatkan armada dengan teknologi generasi berikutnya yang memenuhi kebutuhan Jepang saat ini dan masa depan,” kata Lewis.

Dalam sebuah laporan majalah Forbes, Jepang dan AS pada 2019 menyetujui program senilai 4,5 miliar USD (sekitar Rp64,4 miliar) untuk meningkatkan 98 unit F-15 Jepang.

Baca Juga: Para Gadis Wajib Tahu, Ini 8 Ciri Wanita Berkelas yang Berbeda dengan Kemewahan

Jepang juga telah merencanakan untuk melengkapi 68 F-15 dengan rudal anti kapal jarak jauh buatan AS.

Akan tetapi Kementerian Pertahanan Jepang membatalkan rencana tersebut pada bulan Agustus dengan alasan biaya tinggi.

F-15 memiliki sistem elektronik dan persenjataan untuk mendeteksi, memperoleh, melacak dan menyerang pesawat musuh saat beroperasi di wilayah udara, menurut Angkatan Udara AS.

Upgrade sistem ditujukan untuk membantu Jepang mempertahankan superioritas udara di lingkungan yang menantang. 

Baca Juga: Liga 1: Usaha Arema FC Gusur Persib Bandung Gagal, Bali United Pesta Gol, Spasojevic dan Mbarga Bersinar

Pada periode 1 April dan 30 November, Jepang mengerahkan 643 jet untuk mencegat pesawat yang mendekat, menurut Kantor Staf Gabungan. 

Dari jumlah tersebut, 486 pencegatan dilakukan kepada pesawat China dan 146 kepada pesawat Rusia.

Upgrade F-15 Super Interceptor mencakup sistem baru seperti radar AN/APG-82(V)1 active electronically scaned array (AESA) Raytheon dan sistem digital electronic War (EW) BAE Systems AN/ALQ-239. 

Selain itu, program F-15 Super Interceptor juga bisa membawa rudal baru dan diharapkan diharapkan serupa dengan pesawat F-15EX AS, yang akan menambah F-35 baru dengan banyak daya tembak dengan anggaran yang terjangkau.

Baca Juga: Tidak Ada di Situs PT LIB, 4 Pemain PSM Diisukan akan Hengkang, 2 Diantaranya Baru Diperkenalkan

Pada tahun 2020 Angkatan Udara AS mengumumkan potensi kontrak senilai $22,9 miliar kepada Boeing untuk merancang dan membangun jet tempur F-15EX.

F-15EX didasarkan pada F-15 Advanced Eagle yang dibangun Boeing untuk angkatan udara Qatar dan Arab Saudi, yang memiliki sistem kontrol penerbangan fly-by-wire, suite peperangan elektronik digital (EW), pencarian inframerah dan sistem track (IRST), dan radar AESA Raytheon APG-63(v)3.

F-15EX membawa lebih banyak senjata daripada pesawat tempur sejenis, dan akan mampu meluncurkan senjata hipersonik yang berukuran 22 kaki dan berat sebanyak 7.000 pon. 

F-15EX juga mengikuti inisiatif DevSecOps Departemen Pertahanan AS (DOD) untuk mengembangkan perangkat lunak yang aman, fleksibel, dan gesit serta arsitektur sistem avionik terbuka.

Baca Juga: Wah! Ternyata Begini Cara Korea Selatan Dapatkan Teknologi AS untuk Digunakan di KF-21 Boramae

F-15EX akan menjadi jet tempur bermesin ganda yang besar, kuat, yang mampu membawa muatan senjata superioritas udara yang besar. 

Pesawat tersebut akan mampu membawa sebanyak 22 rudal udara-ke-udara jarak menengah AIM-9X Sidewinder dan AMRAAM.**

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Star And Stripes militaryaerospace.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x