Kisah Mistis Seorang Mapala Tersesat di ‘Desa Gondo Mayit’, Ketemu Kuntilanak hingga Dikejar Banyak Pocong

- 31 Desember 2021, 17:53 WIB
Kisah mistis di desa gondo mayit.
Kisah mistis di desa gondo mayit. /Pixabay/@darksouls1

JURNAL PALOPO - Dalam kanal YouTube Hirotada Radifan, sebuah kisah nyata tentang pengalamaan dua orang Mapala yang tersesat di Desa Gondo Mayit. Desa misterius ini disebut juga sebagai “Desa Perenggut Nyawa”. 

Dikisahkan bahwa seorang pemuda bernama Damar baru saja ditunjuk sebagai ketua Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Periode 2011-2012 di salah satu universitas yang cukup terkenal di Surabaya.

Suatu ketika ada sebuah kegiatan yang akan diselenggarakan, yakni mendaki puncak Mahameru.

Baca Juga: Tiga Manfaat Dahsyat Surah Al-Ikhlas, Dibaca Sekali Bisa Mendapatkan Rezeki yang Berlimpah

Namun, kegiatan tersebut cukup mendadak dan bertepatan dengan jadwal UTS sehingga anggota Mapala lainnya tidak bisa membantu Damar menyiapkan persiapannya. 

Karena tanggung jawabnya sebagai ketua, mau tidak mau Damar tetap berusaha semaksimal mungkin mengurus segala sesuatunya. Kemudian mantan ketua Mapala sebelumnya, Erik pun ikut membantu Damar.

Dia membantu Damar karena kegiatan tersebut dinilai membawa nama baik kampus sebab diikuti tidak hanya untuk universitasnya.

Damar dan Erik akhirnya mendapat lokasi yang dinilai cocok sebagai tempat latihan. Lokasi itu mempunyai medan dan suhu yang sama dengan puncak Mahameru. Keduanya pun pergi mengecek lokasi tersebut.

Baca Juga: David da Silva Siap Bawa Persib Bandung Gasak Persebaya Surabaya, Aroma Balas Dendam Kental

Kurang lebih 6 jam perjalanan, keduanya sampai di pos jaga pertama. Anehnya, di pos tersebut tidak ada orang. Damar dan Erik memutuskan meninggalkan ktp dan catatan bahwa mereka masuk ke lokasi.

Damar dan Erik masuk menyusuri lokasi tersebut dan jam menunjukkan pukul 8 malam. Dalam perjalananya, keduanya hanya menemukan pohon-pohon yang tinggi dan mencekam. Suasana sunyi dan gelap mulai menghampiri keduanya.

Tiba-tiba Damar mendengar suara ayam, Damar mengatakan hal itu pada Erik namun Erik menyangkal dan mengatakan tidak mendengar suara apapun.

Damar mulai cemas dan merinding. Konon jika mendengar suara ayam malam-malam di tengah hutan, maka itu adalah pertanda tidak baik.

Baca Juga: Persija Jakarta Jadi Kuda Hitam Penantang Gelar, Makan Konate Siapa Layani Marco Simic

Beberapa saat kemudian, Damar pergi membuang air kecil. Erik yang menunggunya tiba-tiba mencium bau bunga kamboja yang sangat menyengat. Erik juga melihat sosok di balik pohon.

Karena penasaran, Erik pergi ke pohon itu untuk melihatnya. Sosok itu memakai kain berwarna putih dan itu adalah kuntilanak.

Erik hanya ditatap kuntilanak itu dan pergi. Erik kemudian kembali menemui Damar. Damar heran dengan sikap Erik yang tiba-tiba pucat dan terdiam namun keduanya tetap melanjutkan perjalanan menuju pos kedua. 

Bukannya menemukan pos kedua, mereka malah mendengar banyak langkah kaki dan suara gamelan. Keduanya melihat sekelompok orang sedang membawa keranda mayat dan menguburkannya tengah malam.

Baca Juga: Miris! Mentas di AFC Cup 2022, PSM Makassar Masih Minjem Stadion Orang

Orang-orang itu terlihat senang, tiba-tiba Damar terlihat kesakitan di bagian selangkangan. Setelah dicek, ternyata testis Damar membengkak. Erik ingin meminta pertolongan pada orang-orang tadi tetapi tidak terkejar.

Sementara itu, kondisi Damar sangat memprihatinkan. Tiba-tiba seorang nenek-nenek bernama Mbah Dok menawarkan bantuan. Tanpa pikir panjang, mereka ikut bersama nenek itu ke desanya.

Keanehan demi keanehan semakin terjadi. Meski kondisi Damar sudah membaik namun Erik merasakan sesuatu yang salah terjadi di desa itu.

Erik terkejut melihat seorang anak kecil dimakamkan tengah malam dan anak itu adalah orang yang sama yang mengetuk pintu rumah Mbah Dok baru saja.

Baca Juga: Memilukan! Kisah Tragis Dibalik Pembuatan Dua Kartun Populer Hello Kitty dan Marsha and The Bear

Di lain sisi, Damar yang terbangun membuka sebuah kotak kayu. Betapa terkejutnya saat dia menemukan kain kafan dan pas menoleh, ada pocong di depannya mengatakan ‘buka tali pocongku’.

Damar dan Erik semakin ketakutan. Keduanya kemudian hendak kabur dari desa itu. Mbah Dok menghalangi keduanya dan mengatakan ‘Siapa pun yang masuk ke desa ini, tidak akan pernah keluar lagi’.

Damar dan Erik berlari ketakutan. Mereka menyusuri jalan sambil dikejar banyak pocong. Tak lama kemudian, mereka akhirnya menemukan pos kedua. Setelah diusut ternyata Damar dan Erik telah dua hari menghilang. 

Seorang bapak-bapak mengatakan beruntung mereka bisa selamat dan keluar dari desa itu. Konon desa yang dimaksudkan Erik adalah Desa Gondo Mayit yang keberadaannya masih menjadi misteri.***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x