Kisah Mistis Ajudan Presiden RI, Lift Horor Antarkan Bertemu Arwah Gentayangan Wanita Belanda

- 23 Desember 2021, 15:37 WIB
Kisah mistis ajudan presiden di Wisma Negara
Kisah mistis ajudan presiden di Wisma Negara /Photo by OVAN from Pexels/

JURNAL PALOPO- Kisah mistis kali ini mengetengahkan hal gaib yang dialami ajudan Persiden RI, Abdurrahman Wahid.

Mulai dari gangguan pohon Buni didiami kuntilanak yang menangis dan tertawa, hingga lift horor bawa dirinya bertemu arwah gentayangan wanita Belanda di Wisma Negara.

Melalui akun Twitter pribadinya, Priyo Sambadha mulai menceritakan kisah mistis yang mencekam.

Baca Juga: Kisah Mistis Iin Pita Puspita, Menikah dengan Pria Kota Wentira Sulteng

Pada pukul 2 dini hari, usai tugas di Istana Negara, Priyo kembali ke Wisma Negara untuk beristirahat.

Jalan menuju Wisma Negara tentu membuat Priyo khawatir. Di Istana Negara terdapat pohon Buni yang sangat besar.

Menurut ceritanya, di pohon tersebut terdapat sosok perempuan yang bergelantungan sambil menangis lalu tertawa.

Priyo mengungkap bahwa dirinya sangat takut melewati pohon besar tersebut di malam gelap.
Meski demikian, lelahnya mengalahkan segalanya. Priyo bahkan tak ingin mendongak ke atas pohon tersebut.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Bidan Bantu Kuntilanak Bersalin, Yan Motta Diantara Persita Tangerang dan Barito Putra

Priyo akhirnya berhasil melewati pohon tersebut meski merasa aura mistis pohon ribuan tahun tersebut masih terasa. Sekujur tubuhnya merinding semua.

Usai melewati pohon angker, Priyo akhirnya tiba di lobi Wisma Negara. Sebagai informasi, lantai 1 hingga 5 penuh dengan kamar sementara lantai 6 hanya lantai berupa aula pertemuan.

Di lantai tersebut juga terdapat piano dan seperangkat gamelan yang terkadang bunyi sendiri. Karenanya menurut Priyo, orang-orang sangat jarang ke lantai 6 jika tak ada perlu.

Bahkan menurut pengakuannya, Office Boy saja yang membersihkan ruangan tersebut selalu bekerja beramai-ramai meski di siang hari.

Baca Juga: Kisah Mistis Tentang Wentira, Kota Gaib dan Kerajaan Jin Terbesar di Sulteng

Akhirnya Priyo ada di depan lift. Dia lalu masuk dan memencet tombol untuk lantai 3. Lift pun perlahan bergerak naik. Suara berderak-derak yang sesekali terdengar lantaran usia lift yang sudah tua semakin membuat suasana terasa mencekam.

Namun bukan suara lift tersebut yang membuat jantung Priyo meloncat. Pasalnya, ketika sampai di lantai 3 di mana kamarnya berada, lift tersebut tidak berhenti. Lift terus berjalan naik.

Menjadi tak karuan lah perasaan Priyo kala itu. Bagaimana tidak? Usahanya untuk menghentikan lift dan mengembalikannya ke lantai tiga sama sekali tak membuahkan hasil.

Meski Priyo sudah memenceti tombol di lift berulang kali, tetap saja lift merayap naik ke lantai tujuannya.

Baca Juga: Kisah Mistis dari Pedalaman Kupang, Diteror Genderuwo Selama 4 Hari Usai Kesurupan

Benar, lantai 6. Priyo yakin sekali akan hal itu. Pikiran tersebut membuat lututnya lemas. Akhirnya dia pasrah.

Benar saja, lift berhenti di lantai 6 yang legendaris. Dia hanya bisa berdiri mematung dan berharap pintu lift tak akan pernah terbuka.

Untuk beberapa saat, tak ada apa pun yang terjadi. Semua hening dan diam. Saat itu lah Priyo berpikir untuk memencet tombol lift untuk kembali ke lantai 3.

Sayang, sebelum rencananya berjalan, pintu lift sudah keburu terbuka. Ting! Aula lantai 6 itu gelap. Tak ada lampu yang menyala.

Baca Juga: Kisah Mistis dari Lampung Selatan, Bidan Bantu Kuntilanak Melahirkan Bayi

Namun dia masih dapat melihat beberapa meja jamuan bulat dan kursi-kursi yang mengelilinginya. Semuanya kosong. Kecuali satu meja di sudut kiri.

Di meja itu duduk lah seorang perempuan. Sendirian. Dia membungkuk di meja membelakanginya. Tapi Priyo tahu dia sedang menangis. Suara sesenggukan perempuan itu terdengar perlahan. Pilu.

Dia mengenakan rok berwarna terang yang berenda indah. Rambutnya yang kuning keemasan dikepang apik.

Priyo syok. Dipencetnya tombol lift berkali-kali agar pintu tertutup. Namun lift tetap diam. Tak bereaksi sama sekali.

Baca Juga: Kisah Mistis dari Lampung Selatan, Bidan Bantu Kuntilanak Melahirkan Bayi

Akhirnya, sekali lagi, Priyo hanya bisa pasrah. Sambil sekuat tenaga menahan agar tidak kencing di celana.

Waktu terasa berjalan sangat lama ketika akhirnya perempuan itu mengangkat wajahnya dan menoleh ke arah Priyo yang berdiri mematung tak berdaya di lift.

Wajah perempuan itu cantik layaknya perempuan kulit putih Eropa. Dan masih sangat belia. Tangannya bergerap naik. Jemarinya perlahan mengusap air matanya dengan anggun. Lemas lah lutut Priyo.

Kemudian, sorot mata perempuan itu tertuju ke arah Priyo. Lalu ia tersenyum. Cantik sekali dan hanya dalam sepersekian detik, pintu lift tertutup. Lalu bergerak turun ke lantai 3.

Baca Juga: Kisah Mistis: Mengenal Parakang, Makhluk Jadi Jadian Asal Sulawesi Selatan

Malam itu, di kamarnya di lantai 3, semalam suntuk Priyo mendengar suara piano dimainkan. Juga suara berbengung percakapan layaknya sebuah pesta.***

Editor: Naswandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x