Versi terbaru dari MiG-31 menggunakan mesin D-30F6M baru, kontrol penerbangan digital dan tampilan kokpit tabung sinar katoda multi-fungsi serta berbagai fitur baru lainnya.
Rusia sedang mempersiapkan untuk menempatkan MiG-31 ke dalam layanan hingga 2030-an.
Rusia saat ini sedang mengembangkan pencegat supersonik untuk menggantikan MiG-31, juga dikenal sebagai MiG-41 atau PAK DP.
Jika dibandingkan dengan Sukhoi Su-30 milik Indonesia yang dibuat Rusia, Mig-31 masih unggul jauh dalam beberapa hal meski sudah terbilang tua.
Sukhoi SU-30 merupakan pesawat tempur multirole yang dibuat pada tahun 1990 dan terdiri dari beberapa varian diantaranya MKK, MKI dan MK2. Untuk jarak terbang, SU-30 memiliki jangkauan yang sama dengan MiG-31 yakni 3000km.
Su-30 sendiri lebih ringan dari MiG-31 dengan bobot kosong 17,7 ton,sedangkan MiG-31 berbobot 21,8 ton. Untuk berat Maksimal, SU-30 mampu terbang dengan bobot 34,5 ton dan MiG-31 46,2 ton.
Keduanya sama-sama diawaki oleh dua orang pilot. SU-30 ini dipersenjatai dengan meriam 30mm Gsh-30-1 dengan 150 butir amunisi.
Pesawat Sukhoi SU-30 ini juga dapat meluncurkan berbagai rudal udara-ke-permukaan, termasuk Kh-29L/T/TYe, Kh-31A/P, Kh-59M dan Nirbhay.
Baca Juga: Potret Kelangkaan BBM di SPBU di Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur