Tren Serangan Siber, Sekitar 14 Quadriliun Diinvestasikan untuk Pengamanan Dunia Maya di 2022

- 7 November 2021, 06:36 WIB
Ilustrasi serangan siber.
Ilustrasi serangan siber. /Pixabay/B_A/

Menurut Juniper Research, 90 persen atau lebih dari banyak data perusahaan akan ditangani melalui seluler pada tahun 2021.

Untungnya, perusahaan di seluruh dunia menyadari perlunya peningkatan langkah-langkah keamanan siber.

Ketika bisnis menjadi lebih serius tentang keamanan siber, akan ada langkah-langkah baru dan lebih baik untuk menghadapi para peretas. 

Pada ulasan tentang teknologi yang muncul seperti blockchain, kecerdasan buatan berpotensi menjadi pemain utama dalam menghadapi ancaman siber.

Baca Juga: Bukan Kaleng-kaleng, Jet Tempur Checkmate Setara F-35 yang Bisa Jadi Alternatif Untuk Indonesia

Mungkin sebagian besar masyarakat dunia tidak terlalu peduli dengan data pribadi mereka, tetapi bagi para peretas, itu seperti tambang emas.

Inilah sebabnya mengapa Anda memerlukan perangkat lunak antivirus yang kuat di perangkat Anda jika Anda ingin mereka terlindungi dari ancaman online.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat adanya sekitar 741 juta serangan siber di Indonesia pada Januari-Juli 2021.

Sebagian besar merupakan serangan malware, DDoS, trojan, insiden data leaks, dan sebaginya.

Baca Juga: F-35 Punya Sistem Komputasi Canggih, Tapi Bukan Itu Alasan Kenapa Indonesia Sulit Mendapatkannya

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Military Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah