Network
JURNAL PALOPO- Setiap pasangan pasti ingikan rumah tangganya harmonis, langgeng sampai maut memisahkan.
Dalam menjalani pernikahan itu, pasti ada kesalahan-kesalahan kecil atau besar yang kerap diperbuat baik itu disadari maupun tidak disadari.
Namun, ada dosa dalam pernikahan yang sering tanpa disadari akan merusakan bahtera rumah tangga yang dibangun.
Baca Juga: Ciri Mimpi yang Bermakna akan Menjadi Nyata, Buya Yahya Berikan Penjelasan Begini
Apa saja dosa-dosa itu? Berikut Jurnal Palopo bagikan 11 dosa dalam pernikahan yang dilansir dari akun Instagram @7islami_news.
Dosa suami
Ada 7 dosa suami yang kadang tidak disadari akan merusak pernikahannya. Dosa yang dimaksud adalah:
1. Suami tidak berfungsi menjadi pemimpin dengan baik, akibatnya saling melukai.
2. Suami gagal menjadikan istri prioritas dalam hidupnya.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Ungkap Rahasia, Agar Dosa Perbuatan Zina Diampuni
3. Suami membandingkan istrinya dengan wanita lain.
4. Suami kuranng disiplin mengontrol emosi dan kebiasaan buruk.
5. Suami gagal memuji hal-hal kecil atau sederhana dari sang istri.
6. Suami menolak pendapat istri.
7. Suami tidak pernah minta maaf.
Dosa Istri
Adapun macam-macam dosa istri dalam pernikahan adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Tujuh Kalimat Penghapus Dosa, Nomor Satu Mudah Diucapkan Tapi Selalu Dilupakan
1. Istri tidak menghargai suami sebagai kepala keluarga.
2. Istri gagal menundukkan diri kepada suami.
3. Istri gagal menampilkan kecakapan manusia batiniah.
4. Istri gagal menunjukkan rasa syukur kepada suami.
Seyogyanya sebagai sepasang suami istri saling menghargai dan saling menjaga satu sama lain.
Baca Juga: Ini Dia Amalan 1 Menit yang Menghapus Dosa 100 Tahun, Cek Ulasan Khalid Basalamah
Ada kalanya kata-kata sederhana seperti ‘terima kasih’ dan ‘maaf’ dapa membuat keharmonisan rumah tangga meningkat.
Suami sebagai kepala keluarga yang berhasil membina rumah tangganya, akan mengalami keberhasilan lainnya dengan dukungan sang istri.
Berbahagialah mereka yang benar-benar menikmati hidup kehidupan rumah tangga yang rukun dan damai, meskipun semuanya harus diperoleh dengan cucuran air mata.
Ikrar janji pernikahan yang diucapkan saat akad, bukan hanya ditujukan kepada sang istri tetapi juga kepada Tuhan.***
