Benarkah Suami Menanggung Dosa Istri dan Anak? Ini Kata Ustad Abdul Somad

- 8 September 2021, 22:23 WIB
Ustadz Abdul Somad jelaskan tentang dosa istri dan anak, yang ditanggung suami
Ustadz Abdul Somad jelaskan tentang dosa istri dan anak, yang ditanggung suami /Tangkap Layar YouTube.com/TAMAN SURGA. NET

JURNAL PALOPO - Banyak anggapan yang berseliweran di luar sana bahwa suami adalah pemimpin bagi istri dan keluarganya.

Jika seorang istri tidak melaksanakan sholat maka yang menanggung dosanya di akhirat adalah sang suami.

Begitu pun jika seorang anak melakukan dosa maka yang bertanggung jawab adalah ayahnya. Simak penjelasan Ustad Abdul Somad. 

Baca Juga: Haruskah Seseorang Sholat secara Berjamaah, Ini Kata Ustad Abdul Somad

Dalam sebuah kesempatan, UAS ditanya oleh seorang jamaah apakah benar dosa istri ditanggung sang suami sebagaimana yang dikutip Jurnal Palopo melalui kanal Youtube Zech Channel.

Mengawali penjelasannya, Ustad Abdul Somad memberikan pemahaman kepada jamaah bahwa seseorang tidak memikul dosa orang lain.

Menurutnya dalam Islam tidak ada dosa warisan yang mana seseorang suami atau seorang anak harus memikul dosa orang tuanya bahkan pasangannya.

Namun menurut UAS ada saat dimana seorang suami akan memikul dosa dari kewajiban yang tidak ditunaikannya kepada istri dan anaknya.

Baca Juga: Sejak Kapan Seseorang Diwajibkan Sholat, Ini Jawaban Ustad Abdul Somad

“Setiap kamu adalah pemimpin, kau akan ditanya tentang segala yang dilakukan oleh orang di bawah kuasamu.”

“Tentang kenapa roknya pendek, kenapa tak menutup aurat, kenapa dia ikut arisan riba,” imbuh UAS.

Hadis tersebut kata UAS menjelaskan tentang bagaimana suami memiliki tanggung jawab kepada istrinya.

Jika istri melangkah ke jalan yang salah karena suami tidak menunaikan kewajibannya maka selama istrinya berbuat dosa, maka selama itu pula dosa mengalir padanya.

Baca Juga: Kentut saat Sholat? Jangan Langsung Dibatalkan, Begini kata Ustad Abdul Somad

Begitu pun juga jika seorang suami/ayah tidak melaksanakan kewajibannya kepada anak maka dosa baginya akan mengalir selama anaknya masih terus melakukan maksiat dan dosa.

UAS memberikan contoh seorang suami atau ayah tidak menjalankan kewajibannya seperti menyekolahkannya dengan baik sehingga anaknya menjadi anak yang nakal dan durhaka maka dosa tersebut akan mengalir pada sang ayah.

“Habis itu mati kita (suami) maka mengalir dosanya ke kita gara-gara tidak menunaikan kewajiban kita pada dia (anak),” tutup UAS.***

Editor: Naswandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah