Network
JURNAL PALOPO – Fenomena alam gerhana bulan atau super blood moon, dapat kembali disaksikan oleh Masyarakat Indonesia pada. Rabu, 26 Mei 2016.
Diketahui gerhana bulan dapat terjadi ketika Bumi, Matahari dan Bulan sejajar atau membentuk garis lurus, dimana posisi sinar Matahari terhalangi oleh Bumi, sehingga tidak sepenuhnya sampai ke Bulan, yang kemudian terlihat dari Bumi.
Saat gerhana bulan total berada di puncak, maka dari Bumi, Bulan akan terlihat berwarna merah dan terlihat lebih besar tidak seperti biasanya, maka peristiwa disebut dengan istilah Super Blood Moon.
Baca Juga: Dicakar Kucing, Apakah Benar Bisa Mengakibatkan Infeksi? Inilah Penjelasannya
Baca Juga: Uang Panaik 1,33 Miliar Warnai Lamaran Nurlela Ismail dan Ruli Astaman di Makassar
Fenomena tersebut dapat kembali masyarakat Indonesia rasakan pada, Rabu, 26 Mei 2021 pekan depan, dengan waktu yang berlangsung cukup lama, yakni 3 jam 8 menit 12 detik. Dimulai pukul 15.46 WIB sampai pukul 19.52.
Namun puncaknya fase dimana Supermoon atau gerhana bulan total terjadi hanya berlangsung sekitar 18 menit 28 detik, pada pukul 18. 46 WIB, dan untuk wilayah Indonesia bagian tengah pukul 19.46 WITA.
Sedangkan untuk wilayah Indonesia Timur Supermoon dapat disaksikan pada pukul 20.26 WIT dengan mata telanjang atau tanpa alat bantu optik.
Fenomena supermoon kali ini terbit dari timur menuju tenggara. Sehingga seluruh rangkain atau fase berlangsungnya gerhana bulan total, dapat dirasakan wilayah Papua.
