Baca Juga: Simak Dalil Tentang Larangan Berpuasa Dua Hari Menjelang Bulan Suci Ramadhan
Banyak ahli setuju bahwa AI bisa menjadi ancaman di tangan yang salah. Dr George Montanez, pakar AI dari Harvey Mudd College menyoroti bahwa “robot dan sistem AI tidak perlu hidup untuk menjadi berbahaya, mereka hanya harus menjadi alat yang efektif di tangan manusia yang ingin menyakiti orang lain. Itu adalah ancaman yang ada hari ini.”
Bahkan tanpa niat jahat, AI saat ini dapat menjadi ancaman. Misalnya, bias rasial telah ditemukan dalam algoritma yang mengalokasikan perawatan kesehatan untuk pasien di AS.
Bias serupa telah ditemukan dalam perangkat lunak pengenalan wajah yang digunakan untuk penegakan hukum. Bias ini memiliki dampak negatif yang luas meskipun kemampuan AI 'sempit'.
Bias AI berasal dari data yang melatihnya. Dalam kasus bias rasial, data pelatihan tidak mewakili populasi umum.
Contoh lain terjadi pada tahun 2016, ketika kotak obrolan berbasis AI ditemukan mengirimkan konten yang sangat menyinggung dan rasis.
Hal ini ditemukan karena orang-orang mengirimkan pesan ofensif bot, dari mana ia mempelajarinya.
AI yang digunakan saat ini sangat berguna untuk banyak tugas berbeda. Itu tidak berarti selalu positif karena jika digunakan salah, akan berdampak negatif.***