Kotoran Sapi Hingga Kambing, Jenis Pupuk Kandang yang Sering Digunakan karena Unsur Hara

29 Oktober 2020, 14:21 WIB
Ilustrasi kotoran sapi. /Sarangib/Pixabay

JURNALPALOPO- Kotoran hewan sering digunakan untuk pupuk kandang, karena mengandung unsur hara bagi tanaman.

Pupuk kandang berperan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Komposisi unsur hara yang terkandung, sangat tergantung pada jenis hewan, umur, alas kandang dan pakan yang diberikan pada hewan tersebut. 

Umumnya, kotoran hewan mengandung unsur hara makro seperti nitrogen (N), posfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan belerang (S). 

Baca Juga: Cara Baru Bayar QRIS, Unggah QRIS ke ShopeePay Dari Galeri Ponsel

Bila dibandingkan dengan pupuk kimia sintetis, kadar kandungan unsur hara dalam pupuk kandang jauh lebih kecil. 

Oleh karena itu, perlu pupuk yang banyak untuk menyamai pemberian pupuk kimia.

Seperti jenis lainnya, pupuk kandang memiliki kelebihan seperti kemampuan untuk merangsang aktivitas biologi tanah dan memperbaiki sifat fisik tanah.

Hanya saja kelemahannya adalah bentuk yang kamba (bulky) dan tidak steril, bisa mengandung biji-bijian gulma dan berbagai bibit penyakit atau parasit tanaman.

Baca Juga: Wanita Harus Tau! Ini 4 Tips agar Tetap Cantik Saat Tidur

Jenis-jenis pupuk kandang dilihat dari bentuknya, terdapat pupuk kandang padat dan cair. 

Pupuk padat biasanya didapatkan dari tahi (feses) sedangkan pupuk cair diambil dari air kencing (urine). 

Ada juga yang diambil dari campuran feses dan urine, biasanya berbentuk campuran kental seperti lumpur. 

Selain bentuk fasa-nya, ada juga pupuk kandang yang berupa campuran antara kotoran dengan material lain.

Baca Juga: 5 Skill yang Paling Dibutuhkan di Dunia Kerja, Salah Satunya Berpikir Kritis

Seperti, kotoran ayam yang bercampur dengan sekam padi yang dijadikan alas kandang atau kotoran sapi yang bercampur jerami. 

Berikut ini, beberapa jenis pupuk kandang yang banyak dipergunakan. 

1. Kotoran sapi

Pupuk kandang dari kotoran sapi memiliki kandungan serat yang tinggi. Serat atau selulosa merupakan senyawa rantai karbon yang akan mengalami proses dekomposisi lebih lanjut. 

Proses dekomposisi senyawa tersebut memerlukan unsur N yang terdapat dalam kotoran.

Baca Juga: One Litre Of Tears, Drama Lawas Jepang Diangkat dari Kisah Nyata, Simak Sinopsisnya

Kotoran sapi tidak dianjurkan untuk diaplikasikan dalam bentuk segar, perlu pematangan atau pengomposan terlebih dahulu. 

Apabila pupuk diaplikasikan tanpa pengomposan, akan terjadi perebutan unsur N antara tanaman dengan proses dekomposisi kotoran.

Selain serat, kotoran sapi memiliki kadar air yang tinggi. Atas dasar itu, para petani sering menyebut kotoran sapi sebagai pupuk dingin. 

Tingginya kadar air juga membuat ongkos pemupukan menjadi mahal karena bobot pupuk cukup berat.

Baca Juga: Sering Alami Sakit Kepala! Berikut 11 Cara Alami mengatasinya, Salah Satunya Jahe

Kotoran sapi telah dikomposkan dengan sempurna atau telah matang apabila berwarna hitam gelap, teksturnya gembur, tidak lengket, suhunya dingin dan tidak berbau.

2. Kotoran ayam

Kotoran ayam diminati petani sayuran daun, karena reaksinya yang cepat, cocok dengan karakter sayuran daun yang rata-rata mempunyai siklus tanam pendek.

Pupuk ini mempunyai kandungan unsur hara N yang relatif tinggi dibanding pupuk kandang jenis lain. 

Terlebih lagi, unsur N dalam kotoran ayam bisa diserap tumbuhan secara langsung, sehingga relatif tidak perlu proses dekomposisi terlebih dahulu.

Baca Juga: Jangan Dibuang, 5 Manfaat Air Bekas Cucian Beras untuk Kesehatan, Salah Satunya Mencegah Sembelit

Pupuk kandang ayam biasanya diambil dalam bentuk campuran dengan sekam padi, terutama untuk kotoran ayam pedaging (broiler). 

Sekam padi digunakan para peternak ayam sebagai alas kandang. Ketika kandang dibersihkan kotoran akan bercampur dengan sekam tersebut. 

Sekam padi ikut memperkaya zat hara terutama untuk unsur K. Kotoran ayam broiler juga mengandung unsur P yang lebih tinggi.

Selain beberapa kelebihannya, kotoran ayam rentan membawa bibit penyakit terutama bakteri jenis Salmonella.

Baca Juga: Terkenal Dengan Suara Emasnya, Ini Beberapa Fakta Menarik Tentang Wendy Red Velvet

Oleh karena itu pemanfaatannya harus hati-hati dan digunakan sesuai kebutuhan. 

Kekhawatiran lain adalah penggunaan obat-obatan dan hormon pada peternakan ayam akan terbawa kedalam kotoran ayam. 

Kontaminan ini tentunya tidak diharapkan bagi para petani sayur organik.

3. Kotoran kambing

Kotoran kambing teksturnya berbentuk butiran bulat yang sukar dipecah secara fisik.

Baca Juga: Daftar Drama Korea yang sedang On Going Wajib Anda Tonton, Pecinta Drakor Pasti Nungguin

Kotoran kambing dianjurkan dikomposkan dahulu sebelum digunakan hingga pupuk menjadi matang. 

Ciri-ciri kotoran kambing yang telah matang suhunya dingin, kering dan relatif sudah tidak bau.

Kotoran kambing memiliki kandungan K yang lebih tinggi dibanding jenis pupuk kandang lain. 

Pupuk ini sangat cocok diterapkan pada paruh pemupukan kedua untuk merangsang tumbuhnya bunga dan buah.***

Editor: Naswandi

Sumber: Alam Tani

Tags

Terkini

Terpopuler