Kuo: Vanilla iPhone 12 menjadi yang terlaris di jajaran produk baru

12 Oktober 2020, 20:22 WIB
Penampilan iPhone 12 yang akan rilis pada 13 Oktober 2020 waktu setempat. /dok. Macrumors

JURNALPALOPO- Apple akan meluncurkan jajaran iPhone barunya besok di acara 'Hi, Speed'.

Ming-Chin Kuo selaku analis KGI Securities merupakan grup bisnis Taiwan yang terlibat dalam berbagai industri. Dan Kuo mencakup teknologi dengan fokus pada Apple.

Ming-Chin kuo mengharapkan empat smartphone baru dengan opsi termurah, dan kedua akan meraup sebagian besar uang saat peluncuran.

Baca Juga: 4 Cara Melindungi Kulit Anda dari Sinar Matahari agar Tidak Terbakar dan Tetap Cerah

Baca Juga: Menjadi Tulang Punggung Keluarga, Berikut Kisah Masa Lalu Beberapa Idol K-Pop yang Buat Haru

Menurut Kuo, buku terlaris dari jajaran baru adalah Apple iPhone 12 reguler, dengan pangsa yang diharapkan sebesar empat puluh persen dari total pengiriman.

Prediksinya mengatakan bahwa iPhone 12 mini, iPhone 12 Pro, dan iPhone 12 Pro Max masing-masing akan mendapatkan sekitar dua puluh persen dari total dan setengah dari saudara vanilla mereka, yang diharapkan hadir dengan layar 6,1 inci dan dua kamera dibelakang.

Kuo juga mengungkapkan bahwa meskipun iPhone 12 mini akan menjadi yang termurah dari kuartetnya, itu tidak akan menarik bagi pelanggan karena ukurannya yang kecil seperti dikutip dari GSMArena.

Rumor saat ini mengatakan akan mulai dari $699 atau sekitar Rp10 juta, sedangkan iPhone 12 dasar akan berharga $799 atau sekitar Rp11 juta.

Baca Juga: Hati-hati, 7 Kalimat ini Diam-diam Ternyata bisa Menyakiti Perasaan Wanita

Baca Juga: 50 Juta Vaksin Covid-19 Dipesan Pemerintah, Tenaga Medis dan Masyarakat Miskin jadi Prioritas

Pelanggan cenderung melewatkan pemikiran apakah iPhone mereka berkemampuan 5G atau tidak dan akan berkonsentrasi pada label harga saat mempertimbangkan pembelian.

Kelompok iPhone 12 diharapkan memiliki kinerja yang sedikit lebih buruk di pasar, dibandingkan dengan jajaran iPhone 11.

Salah satu alasannya adalah peluncuran yang lebih lambat, yang lainnya adalah pandemi COVID-19 dan pengaruhnya terhadap perekonomian.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler