JURNALPALOPO.COM - PMS dan Haid semua pasti tidak asing lagi ditelinga, khususnya para wanita di bumi ini.
Semua wanita jelas akan mengalami hal tersebut saat sudah baliqh menjelang dewasa.
Tidak sedikit kaum wanita yang masih terjebak dalam salah kaprah mengenai PMS dan Menstruasi atau haid.
Baca Juga: Berikut Tata Cara Mendukung Duta Lida Dangdut Indonesia 2020 Melalui Aplikasi Vidio dan SMS
Baca Juga: Babak Result Show Lida 2020 Group 3, Diyah Jawa Timur Tersenggol
Faktanya, Pre-Menstrual Syndrom(PMS) itu memiliki definisi yang berbeda dengan menstruasi atau haid.
Untuk mengetahuinya lebih jelas, berikut penjelasannya.
Premenstrual syndrom (PMS) atau sindrom prahaid adalah kondisi yang terjadi sebelum wanita datang bulan. Gejala-gejala PMS bisa memengaruhi fisik, mental, dan emosional.
Terjadi setelah proses ovulasi (proses pelepasan sel telur dari indung telur) dan sebelum dimulainya menstruasi.
Gejala yang biasanya terjadi pada wanita saat PMS adalah pegal-pegal, mudah letih, jerawat pada wajah, payudara terasa kencang dan nyeri, mood yang bisa berubah dengan cepat, lebih mudah merasa bahagia dan mudah lapar.
Baca Juga: Korban Banjir Lamasi Timur Kabupaten Luwu Krisis Air Bersih
Baca Juga: Dua Desa di Kabupaten Luwu Terendam Banjir, Ratusan Rumah Terkena Dampak
Menstruasi adalah proses keluarnya darah dari vagina yang terjadi diakibatkan siklus bulanan alami pada tubuh wanita.
Siklus ini merupakan proses organ reproduksi wanita untuk bersiap jika terjadi kehamilan.
Sedangkan untuk gejala menstruasi atau haid yang dirasakan wanita yaitu nyeri pada vagina, keram perut dan pinggang, serta nyeri payudara, dan merasakan kembung bahkan badan terasa pegal-pegal.
Selain itu, adapun gejala yang dirasakan saat haid yaitu emosional yang dirasakan seperti mood yang sangat mudah berubah, wanita akan mudah marah, lebih sering mengurung diri atau tidak keluar rumah sama sekali, sulit fokus, bahkan bisa merasa stres.***
(JurnalPalopo/Aulia Putri)