Renungan dan Doa Harian Liturgi Katolik Sabtu 23 September 2023 : Ingat !!! Selalu Dengar Sabda Tuhan

22 September 2023, 13:31 WIB
Ilustrasi renungan dan doa haria Liturgi Katolik, Sabtu 23 September 2023. /Pete Linforth/Pixabay

JURNALPALOPO.COM - Simaklah renungan dan doa harian Liturgi Katolik, Sabtu 23 September 2023.

Dalam renungan dan doa harian Liturgi Katolik, Sabtu 23 September 2023 akan membahas bacaan Injil Lukas 8:4-15.

Dalam Lukas 8:4-15 pada renungan dan doa harian Liturgi Katolik, Sabtu 23 September 2023 kita diminta untuk senantiasa mengingat sabda Tuhan.

Baca Juga: Bacaan Injil Liturgi Katolik Sabtu 23 September 2023 Lengkap dengan Mazmur Tanggapan

Untuk lebih jelasnya, simaklah renungan dan doa harian Liturgi Katolik, Sabtu 23 September 2023.

Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Sabtu 23 September 2023 dalam Bacaan Injil hari ini Lukas 8:4-15, bercerita tentang perumpamaan yang mengingatkan kita untuk senantiasa mendengarkan sabda-sabda Tuhan.

Sebagai orang Kristiani kita selalu diajak untuk mendengarkan sabda Tuhan sebagai penuntun hidup kita, supaya hidup kita tidak melulu hanya dipenuhi dengan sabda-sabda manusiawi. Hidup kita perlu dengan sabda rohani dan sabda Ilahi.

Perkara mendengarkan sabda Tuhan, melalui perumpamaan ini kita menjadi jelas bahwa setiap orang, siapapun orangnya, mendengar sabda Tuhan.

Baca Juga: Joao Pedro Datang, Bernardo Tavares Sebut PSM Makassar Sudah Kalah Duluan, Kok Bisa?

Sabda Tuhan hadir kepada semua orang, tanpa terkecuali. Perkara yang muncul adalah setelah mendengarkan sabda Tuhan kemudian bagaimana sikap kita, itu yang menentukan apakah sabda itu berbuah atau justru mati.

Sebagai orang Kristiani, pasti kita sudah pernah paling tidak, bahkan sering, membaca kitab suci dan mendengarkan sabda Tuhan. Pertanyaannya adalah setelah membaca, bagaimana tanggapan atau reaksi kita terhadap sabda-sabda Tuhan yang kita baca dan kita dengar?

Renungan Harian,Renungan September 2023

Jika setelah mendengarnya kemudian kita tertidur, atau diam saja, atau tidak mempunya rasa apa-apa, bisa jadi kita adalah bagian dari benih yang jatuh di pinggir jalan, atau di batu, atau di semak berduri. Apa yang ditanam dalam diri kita menjadi sia-sia, tidak tumbuh apalagi berkembang.

Baca Juga: Kesetian Wijlan Pluim di PSM Makassar Diuji, Tiga Klub Kaya Liga 1 Siap Angkut Tetta

Yang menentukan tanah baik atau tidak adalah berkaitan dengan langkah berikutnya setelah mendengar Tuhan.

Benih dan pupuknya mempunyai jaminan kualitas yang tidak terbantahkan. Namun jika hanya didiamkan saja, tidak pernah dirawat, semuanya akan menjadi sia-sia. Tumbuh hanya sebagian sangat kecil, tidak tumbuh sempurna dan berbuah lebat.

Tumbuh baik dan menghasilkan buah adalah panggilan setiap dari kita. Hidup kita tentu saja harus dipertanggungjawabkan, tidak bisa hanya menumpang hidup di dunia ini. Pertanggunjawaban yang bisa diukur adalah buah apa dan seberapa banyak yang sudah kita hasilkan?

Baca Juga: Renungan dan Doa Harian Liturgi Katolik, Jumat 22 September 2023 : Kasih yang Dialami dan Dinyatakan

Mari mohon rahmat Tuhan agar kita mampu mempunyai aksi setelah mendengarkan sabda Tuhan. Mari berpartisipasi dalam karya ilahi dengan saling berbagi nilai-nilai kebaikan manusiawi kepada sesama. Semoga hidup kita semakin menjadi pujian bagi yang Ilahi.

Doa Penutup

Allah Bapa di surga, hari ini kami memperingati para martir dari Korea. Semoga pengorbanan hidup mereka tidak sia-sia dan menjadi semangat bagi kami untuk rela menjadi saksi kebenaran hidup yaitu Putra-Mu sendiri.

Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. ***

Editor: Eko Prasetyo

Sumber: The Katolik

Tags

Terkini

Terpopuler