Renungan dan Doa Harian Liturgi Katolik Rabu 20 September 2023 : Cara Tuhan Bertindak Sering Tak Terduga

19 September 2023, 09:37 WIB
Ilustrasi renungan dan doa harian Liturgi Katolik, Rabu 20 September 2023 /J F/Pixabay

JURNALPALOPO.COM - Simaklah renungan dan doa harian Liturgi Katolik, Rabu 20 September 2023.

Dalam renungan dan doa harian Liturgi Katolik, Rabu 20 September 2023 membahas Injil Lukas 7:31-35.

Dalam renungan dan doa harian Liturgi Katolik, Rabu 20 September 2023, Tuhan punya cara yang tak terduga dalam bertindak.

Baca Juga: Bacaan Injil Liturgi Katolik Rabu 20 September 2023, Lengkap dengan Mazmur Tanggapan

Berikut renungan dan doa harian Liturgi Katolik, Rabu 20 September 2023.

Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Rabu 20 September 2023 dalam Bacaan Injil hari ini Lukas 7:31-35, Yesus berkata dengan apakah Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini?

Yesus menggambarkan perilaku orang Farisi dengan permainan anak-anak dahulu mungkin juga pernah dimainkan Yesus ketika masih kanak-kanak. Apabila seseorang mengusulkan untuk “bermain pernikahan” yang lain tidak mau menari:

apabila yang lain mengusulkan “bermain penguburan” yang lain tidak mau menangis. Apa pun yang diusulkan, mereka tidak akan senang. Mereka menyebut Yohanes kerasukan setan karena tidak menikmati kemewahan: mereka menuduh Yesus pelahap dan peminum karena.

Baca Juga: Yuran Fernandes Absen Bela PSM Makassar, Kike Linares jadi Opsi AFC Cup vs Hai Phong

Dia ikut menghadiri pesta. Ini jelas merupakan fitnahan yang dimaksudkan untuk meruntuhkan pengaruh-Nya sebagai seorang pengajar kebenaran (lih. Mat 12:24; Yoh 7:20; 8:48).

Yesus sendiri mengatakan secara tidak langsung bahwa mereka yang “makan minum bersama-sama pemabuk” adalah para hamba jahat yang tidak bersiap-siap dengan benar untuk kedatangan Tuan mereka (Mat 24:48-49). Karena itu, melalui ayat-ayat ini tidak dapat dibuktikan bahwa Yesus minum anggur yang memabukkan.

Yesus telah mengungkapkan kebenaran, dan pelayanan Mesias adalah penyucian dan penyelamatan orang berdosa namun masih saja ada orang yang mengeraskan hati terhadap kebenaran itu.

Baca Juga: Curhatan Gustavo Almeida Dipaksa Absen Bela Arema FC, Wasit Sudah Mengincar Saya

Orang Farisi dan ahli taurat yang selalu menganggap diri benar, belum juga terbuka akan kebenaran yang sesungguhnya. Justru para pemungut cukai yang dianggap mereka sebagai orang berdosa, memberikan tanggapan keterbukaan akan kebenaran dan memberi diri dibaptis.

Di mana pun kebenaran diberitakan, selalu menimbulkan berbagai reaksi, ada yang menerima dengan sukacita dan percaya, ada juga yang tetap menolak dan mengeraskan hati terhadap kebenaran.

Cara Allah dalam tindakan penyelamatan-Nya sering tidak terduga dan memang tidak konvensional, namun pasti tepat sasaran. Kita dipanggil terlibat dalam pelayanan dengan belajar menyesuaikan diri dengan kreativitas-Nya serta percaya bahwa rencana-Nya paling baik dan pasti berhasil.

Baca Juga: Polemik Asian Games dan Timnas Indonesia U-24, Indra Sjafri Ungkit Janji Persis Solo

Doa Penutup : 

Tuhan Yesus, bukalah matahatiku agar dengan demikian sebagai seorang dewasa aku dapat melihat siapa sesungguhnya Engkau sebagai Tuhan dan Mesias (Kristus).

Singkirkanlah setiap rintangan dalam hatiku supaya aku dapat menerima hidup-Mu dalam diriku. Amin. ***

Editor: Eko Prasetyo

Sumber: The Katolik

Tags

Terkini

Terpopuler