JURNAL PALOPO - Jumat Agung hingga Minggu Paskah merupakan rangkaian perayaan penting dalam agama Katolik yang dikenal sebagai "Minggu Suci".
Rangkaian Jumat Agung hingga Minggu Paskah Ini adalah waktu yang sangat penting bagi umat Katolik karena memperingati penderitaan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.
Dalam rangkaiannya yang terdiri dari Jumat Agung, Sabtu Suci dan Minggu Paskah, umat Katolik menggunakan busana dengan warna warna liturgi.
Apa sih warna Liturgi itu?
Warna Liturgi Katolik merupakan warna-warna yang dipakai pada berbagai perayaan liturgi dalam Gereja Katolik, seperti Misa, Perjamuan Kudus, dan ibadat-ibadat lainnya.
Setiap warna memiliki makna dan simbolisme tersendiri, yang menggambarkan tema dari perayaan liturgi tersebut.
Berikut ini makna warna Liturgi Katolik dan masa penggunaannya dikutip dari laman Gaspard.
Baca Juga: Roh Permainan Borneo FC Diincar Persija Jakarta, Arema Ngebet Datangkan Mantan Persik Kediri
Warna Hijau untuk Waktu Biasa
Warna hijau sendiri melambangkan kehidupan, harapan, dan antisipasi. Busana dengan warna ini bisa digunakan kapan saja sepanjang tahun antara Paskah dan Adven dan antara Natal dan Prapaskah.
Warna Merah untuk Minggu Suci
Warna merah melambangkan cinta tuhan, darah, api, dan perayaan para Martir. Busana dengan warna ini biasanya dikenakan selama Minggu Palem, Jumat Agung, dan Pentakosta.
Baca Juga: Juara Bersama PSM Makassar Gelar Pertama Kenzo Nambu Sebagai Pemain Profesional
Warna Ungu untuk Masa Adven dan Prapaskah
Warna ungu ini melambangkan penebusan dosa, pengorbanan, dan persiapan. Dimana busana dengan warna ini dikenakan selama Masa Adven dan Prapaskah, tetapi juga bisa dipakai untuk misa pemakaman.
Warna Putih untuk Paskah
Warna putih sendiri memiliki makna kesucian, cahaya, kemuliaan, dan kegembiraan. Oleh sebab itu, busana dengan warna putih dikenakan selama Natal dan Paskah. Warna ini menandakan kelahiran dan kebangkitan Kristus.
Warna Hitam untuk Kematian atau Duka
Warna hitam melambangkan kematian dan berkabung. Hitam merupakan warna standar pakaian sehari-hari para pendeta, tetapi terkadang juga digunakan pada misa pemakaman atau peringatan kematian orang yang dicintai. ***