Karena Kualitasnya yang Unggul, Alpukat Lilin Singkawang Jadi Ikon Kota Singkawang dan Kalbar

3 Juli 2020, 21:10 WIB
Ilustrasi alpukat. /Pexels/mali maeder /

JURNALPALOPO.com - Seiring dengan semakin dikenal dan kualitas unggul lokal yang tidak kalah dengan jenis lainnya, alpukat lilin Singkawang saat ini semakin diminati baik buah siap konsumsi maupun permintaan benihnya.

Hal tersebut di katakan Kepala UPT Balai Benih Hortikultura (BBIH) Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Anton Komarudin.

Semakin dikenal, harga alpukat lilin Singkawang juga ini semakin tinggi. "Bersyukur saat ini alpukat asal Kota Singkawang ini semakin dikenal dan permintaan akan buah segar semakin tinggi.

Baca Juga: Bertambahnya Kasus Positif Covid-19, Pengaruhi Kenaikan Harga Emas di Indonesia

"Karena keunggulan dan juga kualitasnya, ini menjadi ikon Kota Singkawang dan kebanggaan Kalbar," ujar Anton Jumat, 3 Juli 2020.

Buah yang dikenal dengan super food tersebut permintaannya saat ini bukan hanya dari lokal, namun dari berbagai daerah terutama benihnya.

"Seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan alpukat dikenal dunia sebagai super food, wajar buah ini diminati. Apalagi alpukat dari Singkawang ini, secara kualitas dan rasa sangat baik. Permintaannya bahkan dari luar," kata dia.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di laman Pikiran Rakyat Depok berjudul Semakin Dikenal Dengan Kualitas Unggul Lokalnya, Alpukat Ini Capai Harga Rp100.000 Per Kilogram.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Kembali Turun saat Pandemi Covid-19 Meningkat

Anton menjelaskan harga alpukat lilin Singkawang yang dijual di pasar modern pernah mencapai Rp100.000 per kilogram.

Menurutnya, harga tersebut tentu boleh dikatakan harga alpukat termahal.

"Kualitas dan rasa tentu menentukan harga. Dengan harga yang ada dan permintaan tinggi ini tentu menjadi peluang agrobisnis yang menjanjikan bagi petani alpukat di Singkawang," tuturnya.

Anton memaparkan bahwa uniknya alpukat lilin Singkawang tersebut dapat tumbuh baik dan berbuah di dataran rendah.

Baca Juga: Berkat Kerja Keras, Bank Dunia Resmi Menaikkan Status Indonesia

Sedangkan untuk jenis alpukat lainnya agak sulit tumbuh dan jarang berbuah.

"Belum lagi kecepatan berbuah alpukat lilin Singkawang, usia dua tahun setelah tanam sudah produksi. Bahkan di beberapa tempat bisa berbuah di umur 16 bulan saja," imbuhnya.

Anton menambahkan alpukat lilin Singkawang juga hampir tanpa musim berbuahnya. Setiap waktu selalu berbuah, ada yang tengah berbunga, buah kecil, sedang dan tua.

"Uniknya itu, berbuah tanpa musim dan ada terus. Kadang ada lima tingkat buahnya. Produksinya sangat tinggi,” ucapnya.

Baca Juga: Harga Emas Kerap Melambung, Berikut Update Data Rincian Harganya

Dengan sejumlah keunikan dan keunggulan, Anton menyebutkan permintaan bibitnya sangat tinggi.***

(Penulis : Puji Fauziah)

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Pikiran Rakyat Depok

Tags

Terkini

Terpopuler