Gara-gara Pegas Tidak Diganti, Pesawat Pengebom B-2 Tergelincir, Perbaikan Menelan Biaya 144 Miliar

18 Maret 2022, 07:01 WIB
B-2 Spirit /af.mil

 

JURNAL PALOPO - Pesawat pengebom siluman B-2 Spirit tergelincir saat mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Whiteman, Missouri pada bulan September lalu.

Berdasarkan penyelidikan Angkatan Udara Amerika, kecelakaan ini disebabkan oleh pegas yang lemah pada roda pendarat kiri. 

Dua pegas kunci di roda pendarat utama kiri yang lemah tidak memberikan tekanan yang cukup untuk mempertahankannya dalam posisi terkunci.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 18 Maret 2022 untuk Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo dan Virgo

Laporan investigasi kecelakaan ini dirilis Komando Serangan Global Angkatan Udara pada Kamis, 17 Maret 2022. 

Kegagalan pegas ini adalah penyebab utama kecelakaan, menurut laporan pada 12 Januari dari dewan investigasi, yang dipimpin oleh Kolonel Robert Cocke.

Pegas tersebut belum diganti setidaknya dalam satu dekade. Pada tahun 2018, Angkatan Udara mengubah prosedur perawatan B-2.

Mereka meminta pegas ini diganti setiap sembilan tahun sebagai bagian dari perawatan depot yang dijadwalkan secara rutin.

Baca Juga: Lirik Lagu Religi Haddad Alwi, Nuansa Rapper Berjudul Rindu Muhammadku

Namun pengebom ini terakhir kali masuk ke depot pada tahun 2014, sebelum prosedur itu diubah.

Menurut penyidik, tidak ada bukti yang ditemukan menunjukkan pegas ini pernah diganti.

Analisis Laboratorium Penelitian AU menemukam dua pegas di roda pendarat kiri berada di luar tingkat toleransi.

Terdapat sekitar 11 persen lebih sedikit ketegangan daripada yang dirancang untuk disediakan.

Baca Juga: Persib Bandung Siap Lunasi Utang ke Persebaya, David da Silva Harapan Besar Robert Alberts

Kehilangan cairan hidraulik yang disebabkan retakan logam kecil di unit kopling hidraulik juga jadi salah satu penyebab B-2 tergelincir.

Roda pendaratan kiri B-2 runtuh dalam beberapa detik setelah mendarat.

Sayap kirinya menabrak dan terseret di sepanjang landasan saat B-2 membelok ke area berumput di sebelah timur landasan pacu. 

Kedua pilot tidak terluka dan bisa menghentikan serta keluar dari pesawat pengebom.

Baca Juga: Klasemen Liga Inggris Memanas, Liverpool Selisih Satu Poin dengan Manchester City

Pesawat yang dijuluki Spirit of Georgia dan ditugaskan ke Skuadron Bom ke-393 dari Sayap Bom 509 di Whiteman, mengalami kerusakan signifikan pada beberapa komponen.

Kerusakan terdapat pada roda pendarat utama kiri, pintu, kulit di bawah sayap kiri, lampu ujung sayap dan kemudi kiri bawah.

Biaya perbaikan diperkirakan setidaknya $10,1 juta atau sekitar Rp144,7 miliar dalam laporan tersebut.

Biaya ini bisa meningkat jika penyelidikan mengatakan para insinyur perlu melihat lebih dekat kerusakan struktural internal pada sayap kirinya.

Baca Juga: Sebut Putin Sebagai Penjahat Perang, Pejabat Rusia Tunjukkan 'Ludah' Biden untuk Dijilat Sendiri

Masih belum jelas apa, jika ada, prosedur pemeliharaan yang dapat diubah sebagai akibat dari kecelakaan ini dan investigasi yang mengikutinya.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Defense News

Tags

Terkini

Terpopuler