JURNAL PALOPO - Kali ini kisah mistis akan dibahas dalam artikel ini yakni, sebuah rumah sakit yang angker tepatnya di Bandung Medical Center.
Bangunan bekas rumah sakit tersebut berdiri empat lantai dengan bangunan seperti arsitek Belanda. Bahkan BMC yang disebut itu sangat angker.
Bahkan masyarakat menyebutkan bahwa bangunan bekas rumah sakit itu paling seram atau angker di Bandung. Sebagaimana pengalaman dari para pengunjung ataupun penjaganya.
Baca Juga: Viral! Dugaan Kasus KDRT Pasangan Muda di Bandung, Wajah Pelaku Terpampang di Medsos
Sosok makhluk astral sering muncul di bangunan tersebut bahkan benda-benda kerap bergerak sendiri dan suara tangisan anak kecil membuat bangunan tersebut sangat angker.
Sebagian orang yang mengunjungi bangunan tersebut kerap mengalami kesurupan dan diikuti oleh makhluk halus, kebanyakan dirasakan oleh kaum wanita.
BMC ini mulai terkenal sejak disiarkan melalui radio.
Berikut sejarah bangunan Medical Center, seperti yang dikutip Jurnal Palopo dari kanal YouTube Nadia Omara.
Asal-usul bangunan tersebut hingga saat ini belum diketahui, namun dua pendapat bahwa salah satu kisah awal BMC ini merupakan bangunan peninggalan koloneal Belanda.
Bangunan tersebut dikelola oleh orang Belanda, yang berniat menjadikannya rumah sakit umum dan terbesar di Bandung.
Rumah sakit tersebut, melayani berbagai korban seperti mutilasi, peperangan dan lainnya.
Renovasi kerap dilakukan di rumah sakit tersebut, namun tak lama kemudian pemilik rumah sakit tersebut meninggal dunia.
Baca Juga: Persija Jakarta Resmi Datangkan Ikhwan Ciptady, PSM Makassar Masih Vakum
Hingga akhirnya renovasi dihentikan dan rumah sakit tidak beroperasi lagi. Saat itulah BMC mulai angker.
Tak lama kemudian, BMC tersebut juga dikatakan menjadi rumah bersalin yang dirikan oleh yayasan pada 15 Maret 1957.
Meski dilakukan renovasi berulang kali, namun di tahun 2000, BMC tidak jadi diresmikan, dengan alasan sengketa lahan.
Bangun tersebut sangat dikenal angker oleh masyarakat setempat, namun sering dikunjungi oleh anak-anak muda setempat.
Baca Juga: Memanas! Rahmad Darmawan Resmi ke Barito Putera, Rans Cilegon FC Tunjuk Eks Real Madrid Jadi Pelatih
Ketika memasuki BMC itu, suasana mulai menegangkan karena disambut dengan pohon rindang dan bangunan yang cukup tua.
Ketika pengunjung mulai memasuki ruangan, larangan tentu diarahkan dari penjaga bangunan itu, yakni dilarang berbicara kasar dan tak dibolehkan membuang sampah.
Sosok Gundorowo kerap berada di sekitar pengunjung yang memasuki bangunan tua tersebut.
Bahkan terdapat sebuah cermin dimana terdapat kepala yang akan mengikuti langkah setiap pengunjung, tak hanya itu. Ruangan di BMC terlihat sangat gelap dan memang tampak angker.
Baca Juga: Profil Lengkap Pratama Arhan, Peraih Pemain Muda Terbaik di Piala AFF 2020
Jika seseorang tidak memiliki nyali, disarankan untuk tidak mengunjungi bangunan tua tersebut.
Ruangan paling horor letaknya di kamar bayi dan mayat, seperti yang diceritakan oleh Nadia Omara, setiap pengunjung kerap disambut di ruangan tersebut.
Bahkan salah satu pengunjung pernah berinteraksi dengan makhluk halus setempat dan seorang anak menarik tangannya sembari mengatakan mama.
Sebuah ruangan di depan kamar bayi, kerap dijadikan tempat uji nyali pengunjung, dengan syarat masuk dengan jumlah ganjil, tidak menggunakan senter dan tak bersuara.
Baca Juga: Jelang Laga Putaran Kedua Liga 1, Persib Bandung Tiba di Bali tanpa Diperkuat 2 Punggawa Andalan
Ketika pengunjung memasuki ruangan, pintu tersebut tiba-tiba tertutup dengan sendirinya. Tak lama kemudian, sosok kuntilanak merah hadir di ruangan tersebut dan mengganggu pengunjung.
Sosok tanpa kepala sering berada di lantai empat, berbagai makhluk halus terdapat di bangunan bekas rumah sakit tersebut, sehingga bagi pengunjung kerap diikuti ke rumah saat memasuki tempat tersebut.
Suara aneh kerap juga terdengar dibangunan tersebut, sehingga membuatnya semakin angker. Sosok mata merah juga biasa mengganggu dan dapat mengancam jiwa.
Adapun waktu pengunjung yakni sampai jam lima sore saja. Sementara untuk alamat BMC tepatnya di Bandung, jalan Haji Wahid nomor 1, Lebak Gede Coblog.***