JURNAL PALOPO- Potret kemiskinan kembali mencuat di Kota Palopo, Sulawesi Selatan.
Dimana terdapat janda, yang hidup di area pesisir pantai di Kota Palopo, dengan kondisi memprihatinkan.
Hariani (40), telah hidup selama kurang lebih 30 tahun lamanya di Kota Palopo, dengan kondisi ekonomi yang memprihatinkan.
Baca Juga: Jangan Asal Mandi Wajib, Ini Tata Cara yang Benar Menurut Ustad Abdul Somad
Hariani berdiam di sebuah rumah, yang berada tepat di belakang kantor Dinas Perikanan Kota Palopo.
Selama ini Hariani merupakan tulang punggung keluarganya, dengan cara menjadi tukang cuci pakaian panggilan.
Namun belakangan, sejak pandemi Covid-19 ia tidak pernah lagi mendapatkan panggilan untuk mencuci pakaian.
Hariani harus menghidupi 4 orang anggota keluarga, yang ikut tinggal bersamanya.
Baca Juga: Benarkah Animasi Upin dan Ipin Mengandung LGBT, Ini Penjelasan Syafiq Riza Basalamah
"Untuk kebutuhan hidup sehari - hari saya mengandalkan hasil dari cuci pakaian, cuma sekarang pandemi tidak ada lagi yang panggil," jelas Hariani.
Semua ini dilakukan oleh Hariani, lantaran bapaknya Ramli (70) menderita penyakit bawaan dan harus rutin kontrol ke rumah sakit.
"Perutnya bengkak dan harus rutin kontrol ke rumah sakit," kata Hariani.
Kondisi kehidupan yang begitu pelik, makin diperparah dengan kondisi anaknya yang menderita disabilitas sejak kecil.
Baca Juga: Sudah Siap Menikah, Namun Jodoh Tak Datang, Lakukan 3 Amalan Ini Menurut Zacky Mirza
Hariani harus bisa membagi waktu, memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan merawat sang anak Fadil (15).
Sementara itu anak kedua dari Hariani, yaitu Mulyani (14). Meski dalam kesulitan ekonomi, ia tetap memilih bertahan melanjutkan sekolah di SMPN. 4 Palopo.
Parahnya, untuk memenuhi pendidikan ia harus berjalan kaki ke rumah temannya lantaran tidak tidak memiliki handphone.
"Dia kelas 2 SMP dan harus jalan ke rumah temannya, untuk belajar online," kata Hariani.
Baca Juga: Mimpi Disetubuhi Orang Lain, Apa Maknanya? Cek Penjelasan Buya Yahya
Hariani ditinggal suami menghadap sang pencipta, beberapa tahun silam. Kini ia jadi tukang bersih-bersih di Dinas Perikanan.***