Adab Membersihkan Pakaian yang Terkena Najis dengan Mesin Cuci, Ini Penjelasan Buya Yahya dalam Islam

6 Agustus 2021, 11:23 WIB
Simak penjelasan ust. Buya Yahya, tengang cara membersihkan pakai dari najis dengan mesin cuci /YouTube/Al-Bahjah TV/

JURNAL PALOPO- Menggunakan mesin cuci jadi alternatif termudah bagi ibu rumah tangga dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Tapi taukah Anda jika dalam islam terdapat adab-adab saat menggunakan mesin cuci? Simak penjelasan ust Buya Yahya. 

Saat cucian menumpuk maka mesin cuci bisa menjadi solusi tercepat, untuk menyelesaikan hal tersebut. 

Baca Juga: Apa Itu Penyakit Ain? Ini Penjelasan dan Ciri yang Timbul Menurut Syafiq Riza Basalamah

Saat menggunakan mesin cuci Anda tentu menyesuaikan dengan pentunjuk yang telah tertera. Namun dalam islam adab yang berlaku.

Meski terbilang sepeleh, namun ternyata jika Anda tidak memperhatikannya bisa mendatangkan dosa dari Allah SWT. 

Hal ini juga telah dijelaskan oleh ust Buya Yahya dalam channel Youtube Al-Bahjah TV, cara mencuci dengan mesin cuci sesuai Syari'ah. 

Mensucikan pakaian ketika terkena najis, sejatinya sangat sederhana, bahkan membilasnya tidak harus dengan tiga kali. 

Baca Juga: 5 Waktu yang Dilarang Bagi Suami Istri, untuk Berhubungan Badan Menurut Islam

Ust Buya Yahya menjelaskan, saat membersihkan najis yang pertama harus diperhatikan adalah, apakah najis itu masih terbentuk di pakaian. 

Jika masih ada, pakaian tersebut harus dipisahkan dari yang lain. Agar tidak mengenai pakaian lainnya. 

Dalam menggunakan mesin cuci, perkara pakaian yang terkena najis pun tidak harus memerlukan air banyak, yang terpenting adalah ketika bekas najis telah hilang maka pakaian tersebut sudah di anggap suci. 

Tapi agar lebih simpel bersihkan najis terlebih dahulu, kemudian cuci bersama pakaian lain yang tidak terkena najis, di mesin cuci tersebut. 

Baca Juga: 3 Dosa Mertua Kepada Menantu, Nomor Dua Sering Terjadi

Untuk pakaian yang terkena najis, yang perlu Anda perhatikan adalah tidak memberikan sabun terlebih dahulu, karena sifat sabun itu membersihkan bukan mensucikan. 

Kecuali jika Anda telah yakin bahwa najis telah hilang, barulah diberi sabun untuk membersihkan noda dan bakteri yang menempel di baju Anda. 

Namun jika Anda memberikan sabun untuk menghilangkan najis dipakaian  maka yang terjadi adalah bukan menghilangkan najis tapi malah menambah najis tersebut. 

Hal ini dikarenakan sifat sabun membersihkan bukan mensucikan layaknya air yang mengalir. 

Baca Juga: Amankah Menggunakan Rokok Elektrik? Begini Penjelasan Kementerian Kesehatan

Meski ust Buya Yahya menjelaskan bahwa air bekas membersihkan najis harus dibuang, tetapi jika air tersebut tidak berubah warna maka tidak perlu dibuang.

Pada bilasan selanjutnya, pakaian tersebut telah bebas dari najis. Dan Anda bisa mencapurkannya dengan pakaian lain, dalam mesin cuci.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler