Science Alert mengklaim bahwa intensitas magnetosfer selama peristiwa Laschamp anjlok hingga hampir 4 persen dari level saat ini dan miring ke samping.
Studi di masa lalu memproyeksikan bahwa magnetosfer menghilang sepenuhnya di siang hari bumi.
Untuk menguji ide ini, para peneliti mengumpulkan data dari simulasi interaksi antara magnetosfer dan angin matahari.
Kemudian memasukkan temuan tersebut ke model yang menghitung lokasi, bentuk, dan kekuatan aurora di masa lalu dengan memeriksa tekanan ion, kepadatan, dan suhu.
Mereka menentukan bahwa magnetosfer berkurang sekitar 3,8 kali radius bumi selama peristiwa Laschamp dan tidak pernah hilang sama sekali.
Ini mempengaruhi kutub yang sebelumnya diposisikan di utara dan selatan untuk pindah ke garis lintang khatulistiwa, dan begitu pula aurora.
Kekuatan medan magnet bumi baru pulih seperti semula setelah 1.300 tahun.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa era peristiwa Laschamp mungkin berdampak pada perubahan atmosfer yang mengubah kelayakhunian di bumi prasejarah.
Baca Juga: Babak Baru, Doddy Sudrajat Gandeng Sunan Kalijaga Siap Lapor Polisi