Legenda Gunung Rinjani, Kisah Kesabaran Dewi Mas, Diusir dari Istana hingga Lahirkan 2 Anak Berbakti

8 Desember 2021, 15:05 WIB
Legenda Gunung Rinjani, kisah putri yang diusir dari Istana /YouTube @Riri/

JURNAL PALOPO- Artikel ini memuat Cerita yang datang dari legenda tentang Gunung Rinjani.

Dahulu kala tak jauh dari Pelabuhan Lembar, Lombok, terdapat sebuah kerajaan.

Kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja bijaksana bernama Datuk Tuan.

Baca Juga: Dongeng Anak Hari Ini: Asal Usul Danau Toba, Ajarkan Anak untuk Menepati Janji 

Di kerajaan tersebut Datu Tuan menghabiskan waktunya bersama sang permaisuri yang cantik bernama Dewi Mas.

Dewi Mas datang dan membawakan teh untuk diminum bersama. Melihat Datuk Tuan yang nampak murung, Dewi Mas bertanya mengenai keadaanya.

Datuk Tuan kemudian menjawab bahwa dirinya risau hingga kini mereka belum diberi momongan sementara dirinya sudah lanjut usia.

Datuk Tuan membutuhkan penerus untuk melanjutkan kejayaan kerajaannya tersebut.

Baca Juga: Dongeng Si Kancil dan Burung Merak, Ajarkan Anak untuk Tidak Sombong, karena Lebih Cerdas dari Orang Lain

Mendengar hal itu, Dewi Mas kemudian menyetujui Datuk Tuan untuk menikah lagi.

Setelah mendapatkan persetujuan dari istrinya Datuk Tuan melangsungkan pernikahan.

Datu Tuan memperistri seorang putri dari Pati Haur yang bernama Sunggar Tutul.

Hari demi hari mereka lalui bersama. Lambat laun perhatian Datu Tuan kepada Dewi Mas semakin berkurang.

Baca Juga: Dongeng Legenda Batu Menangis, Kisah Seorang Putri yang Durhaka pada Ibunya

Sekalipun perhatian Datuk Tuan semakin tercurah kepada Sunggar Tutul, namun Dewi Mas tetap bersikap sabar.

Ia tetap mendoakan suaminya dan semuanya agar tetap sejahtera hingga sebuah kabar mengejutkan terjadi.

Dewi Mas tiba-tiba dikabarkan hamil. Dewi Mas tentu merasa senang karena penantiannya selama ini telah terwujud.

Akan tetapi tidak semuanya merasa senang mendengar kabar kehamilan Dewi Mas.

Baca Juga: Cerita Rakyat Legenda Joko Kendil, Pemuda Biasa yang Bermimpi Nikahi Putri Raja

Adalah Sunggar Tutul, sang istri muda Datuk Tuan yang benci mendengar kabar baik tersebut.

Dia kemudian memfitnah Dewi Mas di depan Datuk Tuan bahwa Dewi Mas telah berselingkuh dengan pria lain hingga membuatnya hamil.

Datuk Tuan yang terhasut oleh perkataan Sunggar Tutul akhirnya mengusir Dewi Mas keluar dari kerajaan.

Dewi Mas akhirnya diasingkan di sebuah Gili atau Pulau diantar oleh pengiringnya. Dewi Mas tentu merasa sedih ia tinggal di sebuah pulau kecil yang tak berpenghuni di pulau tersebut.

Baca Juga: Kisah Legenda Joko Kendil, Cerita Rakyat dari Jawa Tengah yang Hidup Luntang Lantung

Dewi Mas mencoba bertahan hidup hanya dengan memanfaatkan tanaman sayur yang ada.

Hari terus berlalu hingga pada suatu ketika sebuah kapal berlabuh di Gili tersebut. 

Nahkoda dan awak kapal pun turun ia pun kaget bertemu dengan Dewi Mas. Dewi Mas kemudian menceritakan kejadian yang dialaminya.

Nahkoda tersebut pun merasa iba dan hendak mengantarkan Dewi Mas ke pulau Bali.

Baca Juga: Bepanah ANTV, Rabu 8 Desember 2021: Aditya dan Zoya Resmi Menikah, Anjana Atur Siasat Jahat

Akhirnya nahkoda mengantarkan Dewi Mas untuk keluar dari pulau tersebut menuju ke Bali. Di Bali Dewi Mas tinggal di sebuah gubuk kecil.

Waktu terus berlalu hingga datanglah masa kelahiran Dewi Mas. Dewi Mas melahirkan bayi kembar laki-laki dan perempuan.

Yang laki-laki dilahirkan bersama sebilah keris ia diberi nama Raden Nuna Putra janjak.

Sedangkan yang perempuan lahir bersama sebuah anak panah ia diberi nama Dewi Rinjani.

Baca Juga: Rumini Korban Erupsi Gunung Semeru Trending di Twitter, Meninggal Sambil Pelukan dengan Ibu

Waktu terus bergulir secara cepat tak terasa kedua bayi kembar tersebut tumbuh menjadi seorang pria yang gagah dan wanita yang anggun. 

Tiba lah suatu waktu Raden Nuna Putra Janjak ingin mengetahui sosok ayahnya. Mendengar hal itu Dewi Mas pun sedikit terkejut.

Dewi Mas lalu menceritakan semua kisahnya kepada putranya tersebut. Mendengar cerita ibunya Raden Nuna merasa tak percaya sekaligus marah. Ia pun berangkat menemui ayahnya.

Setelah sekian lama akhirnya Raden Nuna pun menapakkan kakinya di Pelabuhan Lembar.

Baca Juga: Kumpulan Kisah Haru Dibalik Meletusnya Gunung Semeru, Dari Gendong Bayi Hingga Tewas Berpelukan

Raden Nuna mulai menyusuri daerah itu mencari pusat Kerajaan Datuk Tuan hingga ia akhirnya tiba di kerajaan. 

Raden kemudian masuk ke kerajaan dan menantang ayahnya bertarung.

Langit kemudian menghitam dan terdengar suara aneh untuk menghentikan pertarungan.

Datuk Tuan juga mendengar untuk menghentikan pertarungan karena lelaki yang dia hadapi adalah anaknya sendiri.

Baca Juga: Kisah Rumini Bertaruh Nyawa Demi Ibu, Hingga Tewas Berpelukan dalam Erupsi Gunung Semeru

Datuk Tuan kemudian memeluk Raden Nuna. Dia kemudian menanyakan ibu Raden Nuna.

Mengetahui bahwa Dewi Mas ada di Bali, Datuk Tuan segera menjemputnya dan membawanya kembali ke kerajaan.

Sesampainya di kerajaan, Dewi Mas melihat Sunggar Tutul namun tak sedikit pun kebencian terbersit di dalam hatinya.

Hari demi hari berlalu, Raden Nuna dan Dewi Rinjani beranjak dewasa. Raden Nuna mengambil tahta ayahnya.

Baca Juga: Baru Dua Hari Buka Instagram Pribadi, Followers V BTS Lampaui Member Lainnya

Sementara itu Datu tuan yang makin tua nampak semakin bijaksana Dewi Rinjani sering menemani ayahnya tersebut.

Hingga suatu hari Datu Tuan mengajak putrinya tersebut untuk bertapa di Gunung. Datu Tuan bertapa dengan sungguh-sungguh dan khusyuk.

Begitu pula dengan Dewi Rinjani, ia sungguh khusyuk dalam berdoa mohon kepada Sang Kuasa agar diberikan ketentraman dan kesejahteraan untuk semua rakyat kerajaannya. 

Ternyata para Jin mengetahui kekhusyukan doa Dewi Rinjani maka ia pun diangkat sebagai Ratu oleh para jin dan Terus tinggal di Gunung tersebut.

Baca Juga: Bocoran Balika Vadhu Hari Ini: Jelang Pernikahan, Anandhi Buang Kalung Pemberian Keluarga Shiv

Gunung itu kini biasa dikenal sebagai Gunung Rinjani gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia Gunung ini juga menjadi gunung berapi terindah yang berada di Lombok. Pesan dari cerita ini adalah selalu bersikap sabar dan ikhlas.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler