Kepala Kejari Kota Palopo, Agus Rianto mengatakan bahwa korban meninggal dunia di rumah sakit.
"Kita ikuti perkembangan kesehatannya, yang jelas kami sudah dapat informasi dari dokter yang merawat, salah satu satpam kami atas nama pak Asis menjadi korban tertimpa pagar ini dan informasinya meninggal dunia," kata kepala Kejari Kota Palopo.
Aksi yang memakan korban ini menyorot kinerja kejaksaan yang dinilai mengalami kemerosotan dalam penanganan kasus khususnya korupsi.
"Untuk penyelesaian kasus ini, kami masih menunggu tim dari BPK yang membantu untuk melakukan audit dengan kerugian negara," kata Agus Riyanto.
Aksi mahasiswa ini adalah awal karena besok, 22 Juli 2022, mereka akan kembali melakukan unjuk rasa untuk menyampaikan beberapa tuntutan.
Salah satu pendemo mengatakan pihaknya menuntuk Kejaksaan menyelesaikan kasus korupsi berjamaah yang dilakukan anggota DPRD Kota Palopo.
"Pertama kasus korupsi berjamaah yang dilakukan oleh para anggota DPRD Kota Palopo yang terlibat 24 orang yaitu kasus SPPD fiktif," katanya saat ditemui di lapangan.
Tuntutan lainnya termasuk kasus korupsi puskesmas Sendana dan pemerasan yang melibatkan dinas Pendidikan dan oknum Kejari Kota Palopo.***