Lebih jauh Irwan menyebutkan, bahwa akibat bencana tersebut sejumlah alat dapur terbawa air, sementara selebihnya terendam air dan lumpur.
"Saat air surut, tersisa lumpur yang menumpuk di rumah warga, rumah ibadah dan fasitas umum. Ada empat masjid, satu sekolah dasar dan termasuk kantor Kelurahan,"bebernya.
Beruntung setelah air surut, relawan dari PMI Palopo terjun membantu warga membersihkan rumah dan juga tempat ibadah.
"Jadi karena peralatan rumah hingga kasur terendam air dan lumpur, warga terpaksa tidur beralaskan koran dan plastik,"jelas Irwan.
Baca Juga: PMI Palopo Terjun ke Lokasi Banjir, Bersihkan Rumah Ibadah dan Warga yang Terkena Dampak Banjir
Selain banjir, di wilayah Kelurahan Pentojangan juga terjadi sepuluh titik longsor, yang sempat memutus akses jalan.
Di sisi lain banjir campur lumpur ini, mengakibatkan 100 hektar sawah gagal panen.
"Mata pencahrian utama warga adalah bertani, dengan adanya kejadian ini kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah,"ucap Irwan.
Untuk kebutuhan mendesak di Kelurahan Pentojangan, Irwan menyebutkan berupa air mineral lantaran sumur terendam lumpur.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Jembatan Retak di Kota Palopo, Jalan Trans Sulawesi Lumpuh