Saat melihat anaknya senang bermain bulu tangkis, hati Amiruddin terketuk untuk membuatkan sebuah raket meskipun dari kayu dengan senar pancing.
Karena kondisi perekonomiannya di masa kecil pas-pasan, sehingga Apriyani Rahayu harus berlatih bulu tangkis dengan alat yang sekadarnya.
Meski saat itu terlihat sangat sederhana, namun anaknya tidak mempermasalahkan raket buatan sang ayah, bahkan Apriyani sangat menikmati permainan dengan raket buah tangan ayahnya sendiri waktu kecil.
Di masa kecilnya, tak jarang senar raket Apriyani putus, Amiruddin sebagai ayah bergegas menyambung dan merajut kembali raket tersebut. Melihat kondisi Apriyani saat ini, sang ayah mendoakan anaknya kelak menjadi pemain profesional.
Melihat sang anak yang tiap hari semakin gemar bermain bulu tangkis, sang ayah berniat untuk membuatkan lapangan tepat di belakang rumah mereka.
Di lapangan tersebutlah, Apriyani bermain bersama teman-teman sebayanya hingga menjadi pemain hebat seperti sekarang.
Siapa sangka, dorongan serta usaha orang tua Apriyani membuahkan hasil.
Sebagai ayah tentu Ameruddin bangga karena memiliki putri yang bisa mengharumkan nama bangsa, bahkan mengukir sejarah mendapat medali emas bersama Greysia Polii rekannya dalam Olimpiade Tokyo 2020.***