JURNAL PALOPO - Saat melakukan perjalanan, ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan agar tidak mengalami kendala selama perjalanan.
Terlebih jika perjalanan dilakukan di dalam hutan, dibutuhkan skill dan peralatan agar kegiatan seperti ekspedisi tidak mengalami kendala berarti.
Salah satu faktor penting yang wajib diketahui bagi seorang pendaki adalah navigasi. jadi, apa itu navigasi?
Baca Juga: Balika Vadhu Hari Ini, Jagdish Ungkap Kebenaran Tak Lagi Mencintai Anandhi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) navigasi memiliki tiga arti, yang pertama adalah ilmu tentang cara menjalankan kapal laut, pesawat dan sebagainya dari tempat satu ke tempat lain.
Kedua, tindakan menempatkan haluan kapal atau arah terbang dan yang ketiga adalah pelayaran atau penerbangan.
Di dunia petualang termasuk pendakian, navigasi biasanya disebut dengan navigasi darat.
Melansir akun Instagram eiger.east, navigasi darat adalah suatu teknik menentukan kedudukan/posisi atau arah lintasan/tujuan baik di peta dan medan sebenarnya (di lapangan) dengan tepat.
Baca Juga: Diduga Pasok Senjata ke KKB, PNS Yahukimo Diamankan Satgas Nemangkawi
Sebagai seorang pendaki atau penggiat alam bebas, sudah menjadi hal wajib mengetahui dan mempelajari teknik navigasi darat.
Hal ini bertujuan agar si pendaki selalu tahu posisi di medan dan bisa melaporkan suatu keadaan atau suatu kejadian yang terjadi di lapangan.
Selain itu, dengan pengetahuan dan teknik navigasi darat kita bisa mencari suatu objek di lapangan berdasarkan koordinat yang ditentukan seperti dalam operasi SAR.
Pengetahuan dan teknik navigasi darat juga dipakai saat merintis jalur baru dalam pendakian, mengukur jarak, kemiringan, dan lainnya sehingga kita bisa menentukan perkiraan waktu tempuhnya berapa lama atau berapa hari.
Jadi, sangat penting mempelajari navigasi darat selain ilmu bertahan hidup (survival) agar perjalanan atau kegiatan pendakian bisa aman.***