5 Pemain Bulutangkis Tunggal Putri Terbaik Sepanjang Sejarah Olimpiade, Ada dari Indonesia

27 Juli 2021, 16:57 WIB
Deretan tunggal Putri terbaik Bulutangkis, di ajang Olimpiade Tokyo 2020 /Kolase by Wandi/Jurnal Palopo

JURNAL PALOPO– Bulutangkis jadi cabang olahraga yang menjadi sorotan dalam gelaran Olimpiade Tokyo 2020.

Tak hanya sektor tunggal putra, sektor tunggal putri juga memunculkan pemain dengan skill fantastis, di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Sepanjang Olimpiade Tokyo 2020 dihelat, sektor tunggal putri telah menelurkan pemain hebat. Namun umumnya didonimasi oleh pemain dari negara-negara Asia.

Baca Juga: Kilas Bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020: The Minions dan Ganda Putri Peringkat 1 Dunia Tumbang

Berikut Jurnal Palopo merangkum lima pemain bulu tangkis dari sektor tunggal putri terbaik sepanjang sejarah Olimpiade.

1. Li Xuerui

Pemain tunggal putri Cina ini adalah seorang pemain tersukses pada masanya. Salah satunya ialah medali emas Olimpiade London 2012. 

Li Xuerui juga pernah mencicipi gelar juara dunia pada tahun 2014 serta 14 kali memenangkan kejuaraan Superseries. 

2016 menjadi pencapaian terburuknya selama bermain dalam gelaran Olimpiade. Dikalahkan Carolina Marin di semifinal, dirinya harus menarik diri karena alami cedera angkel. 

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Aksi Fair Play Mohammad Ahsan Viral dan Dipuji Netizen

Dirinya harus menghentikan langkah dalam perburuan medali perunggu dari Nozomi Okuhara.

Pada 2018, dia kembali setelah hiatus 600 hari pada gelaran Cina Masters dan membawa pulang medali emas.

Namun setelah kalah pada quarter final gelaran all England 2019, 17 oktober 2019, dirinya memutuskan untuk gantung raket.  

2.Carolina Marin

Peraih medali emas olimpiade Rio 2016 berasal dari Spanyol ini juga punya segudang rekor. 

Baca Juga: Kejutan Olimpiade Tokyo 2020, Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon Kalah dari Wakil Taiwan

Namun yang paling melejitkan namanya ketika dirinya meraih medali emas pada kejuaraan BWF dunia pada tahun 2014, 2015, 2018.

Tahun 2019 jadi ajang yang menyakitkan baginya. Bermain pada laga final di Malaysia masters, dirinya harus puas menjadi runner up karena alami cedera angkel saat melawan Ratchanok Intanon.

Lagi, aksi menarik dari Carolina marin tak dapat disaksikan pada olimpiade Tokyo 2020 kali ini.

Akibat cedera yang menimpa saat latihan, dirinya harus memutuskan asa untuk berlaga di Olimpiade tahun ini.

Baca Juga: Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Banjir Pujian di Olimpiade Tokyo 2020, Usai Kalahkan Wakil Jepang

3. Susy Susanti

Siapa yang tidak kenal dengan sosok satu ini. Peraih medali emas olimpiade Barcelona 1992 dan medali perunggu olimpiade atlanta 1996 punya segudang titel juara. 

Susy Susanti jadi satu-satunya pemain tunggal putri di era 90an yang memenangkan 4 kali juara all England, 1990, 1991, 1993 dan 1994 dan Kejuaraan dunia Grand prix 5 kali berturut-turut dari 1990 hingga 1994 dan 1996.

Dirinya mengumumkan pensiun dari badminton tidak lama berselang setelah pernikahannya dengan Alan Budikusuma.

4.Bang soo-hyun

Atlet putri satu ini berasal dari Korea Selatan. Dirinya dinobatkan sebagai salah satu pemain terbaik era 90an bersama dengan Susi Susanti dan Ye Zhaoying dari Cina.

Baca Juga: Jadwal Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 Hari Ini: Ada Bulutangkis dan Panahan

Meski begitu, diumur 24 tahun, dirinya memutuskan mundur dari seluruh kompetisi bulu tangkis setelah menjadi juara pada ajang Olimpiade Atlanta 1996. 

5.Zhang Ning 

Pemain bulu tangkis putri satu ini berasal dari Cina. Dirinya telah meraih medali emas pada dua kejuaraan Olimpiade, Athena dan Beijing di tahun 2004 dan 2008.

Dirinya telah bertanding di era 90an namun melejit, dan mencapai puncak level tertinggi di 2002.

Meski begitu, Zhang Ning dianggap telat berkembang menurut sistem pemain-pemain China.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler