Jepang Bantah Laporan Terkait Pembatalan Olimpiade Tokyo

18 Januari 2021, 10:15 WIB
Logo Olimpiade Tokyo 2020, yang rencananya akan diselenggarakan tahun 2021 ini. /Foto: unsplas.com/Alex Smith/

JURNALPALOPO - Pemerintah Jepang akhirnya bereaksi terhadap badai media internasional yang menyebut Olimpiade Tokyo bakal batal digelar.

Hal ini dipicu oleh komentar dari salah satu menteri senior di Negeri yang terkenal dengan kesopanan masyarakatnya.

Pemerintah Jepang, Minggu, 17 Januari 2021, mengatakan tetap berkomitmen menyelenggarakan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo yang dijadwalkan ulang musim panas ini.

Baca Juga: Pemerintahan Trump Mencabut Lisensi Tertentu untuk Menekan Huawei

"Kami telah memutuskan tempat dan jadwal (untuk pertandingan), dan orang-orang yang terlibat sedang mengerjakan persiapan termasuk pengendalian infeksi," kata Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato, juru bicara pemerintah, dalam sebuah program televisi.

Jaminan Kato datang setelah Reuters mengutip menteri reformasi administrasi dan peraturan Jepang, Taro Kono, yang mengatakan nasib pertandingan 'bisa berjalan baik'.

"Segalanya mungkin, tetapi sebagai tuan rumah pertandingan kami perlu melakukan apa pun yang kami bisa, sehingga ketika itu berjalan, kami dapat memiliki Olimpiade yang bagus," kata Kono, menurut kantor berita.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh beberapa media di seluruh dunia karena ini adalah pertama kalinya seorang pejabat tinggi pemerintah menunjukkan keraguan atas penundaan pertandingan yang akan berlangsung.

Baca Juga: Fenerbahce jadi Pelabuhan Selanjutnya, Mesut Ozil Unggah Nomor Punggung yang akan Dipakai

Komentar Kono muncul sekitar seminggu setelah Dick Pound, anggota terlama dari Komite Olimpiade Internasional, mengatakan kepada BBC bahwa dia yakin tidak ada jaminan pertandingan akan dilanjutkan.

"Saya tidak bisa memastikan karena gajah yang sedang berlangsung di ruangan itu akan menjadi gelombang virus," katanya.

Ini menimbulkan keraguan atas ambisi Presiden IOC Thomas Bach agar pertandingan menjadi 'cahaya di terowongan gelap (pandemi) di akhir pertandingan ini.'

Sebelumnya, komentar tersebut muncul ketika kasus virus korona meningkat di seluruh Jepang dan di beberapa negara besar di Eropa dan Amerika.

Baca Juga: Lakukan Tips dengan 4 Produk Alami Ini, Dijamin Cepat Mengatasi Sakit Gigi

Para pejabat di Tokyo dan Komite Olimpiade Internasional telah mengakui bahwa mengadakan permainan yang aman mungkin tidak dilakukan, membahayakan mimpi bahwa Olimpiade dapat berfungsi sebagai perayaan global akhir pandemi.

IOC mungkin terpaksa membatalkan Olimpiade untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II. Itu akan menjadi pukulan finansial yang besar bagi organisasi Olimpiade dan Jepang.

Pasalnya, Jepang telah menghabiskan lebih dari $ 12 miliar (sekitar Rp168 miliar) untuk membangun stadion dan meningkatkan infrastrukturnya untuk mempersiapkan pertandingan, dan miliaran lagi untuk menunda acara tersebut selama setahun.

Dalam sebuah jajak pendapat, hampir 80% responden percaya bahwa permainan tersebut harus ditunda atau dibatalkan. 

Baca Juga: Calon Kapolri akan Menhadapi Banyak Tantangan, LPSK Beri 7 Catatan Pekerjaan

Di bulan Oktober, kurang dari setengah responden yang mengatakan hal itu. Angka tersebut naik menjadi 71% di bulan Desember.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Japan Times

Tags

Terkini

Terpopuler