Akibat Faktor Ekonomi dan Pembelajaran Daring, 4.509 Siswa SMA Sederajat di Sulteng Putus Sekolah

14 Mei 2023, 21:49 WIB
Sebanyak 4.509 siswa SMA sederajat di Sulteng harus putus sekolah /Cilacap Update/

JURNAL PALOPO - Sebanyak 4.509 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Sulawesi Tengah (Sulteng) harus putus sekolah.

Jumlah siswa SMA sederajat yang harus putus sekolah tersebut berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Disdikbud Sulteng per awal Mei 2023.

Ekonomi dan sistem pembelajaran daring menjadi dua faktor utama yang membuat siswa SMA sederajat di Sulteng tersebut harus putus sekolah.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Jadi Sorotan Buruh dan Pekerja di Sulteng dalam Peringati May Day 2023

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Disdikbud Sulteng Yudiawati Vidiana, Jumat (12/05/2023).

"Peningkatan jumlah angka putus sekolah di Sulteng dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya akibat pandemi COVID-19," katanya.

"Tahun 2022 ke bawah itu masih ada iuran pembayaran sekolah sehingga memberatkan bagi orang tua, sementara pada saat pandemi banyak sekali orang kehilangan pekerjaan," lanjutnya.

Baca Juga: Kulminasi Matahari 2023, Hari Tanpa Bayangan Terjadi di Kota Palu Sulteng Selama 44 Hari, Catat Tanggalnya

Menurut Yudiawati, saat sistem pembelajaran daring, mengharuskan para siswa untuk memiliki gadget atau laptop untuk pembelajaran.

Hal itulah yang bagi sebagian siswa yang tidak mampu mengakses atau memiliki gadget atau laptop untuk melakukan proses pembelajaran terpaksa menghentikan sekolahnya.

Hal ini disebutnya terkhusus untuk para siswa yang tinggal di daerah pinggiran.

Baca Juga: Mendidih !!! Suhu di Kota Palu Capai 37 Derajat Celcius

Diketahui bahwa di Sulteng sendiri, angka tertinggi siswa SMA sederajat yang putus sekolah ada di Kabupaten Parigi Moutong dengan jumlah 647 orang.

Disusul Kota Palu sebanyak 485 orang, Kabupaten Donggala 485 orang, Buol 451 orang, Tojo Una-una 450 orang, Banggai 390 orang, Sigi 366 orang, Poso 305 orang, Tolitoli 270 orang, Morowali 236 orang, Morowali Utara 168 orang, Banggai Kepulauan 131 orang, dan Banggai Laut 125 orang.

Menanggapi banyaknya jumlah siswa SMA sederajat yang putus sekolah tersebut, Yudiawati mengatakan bahwa pihaknya sedang berupaya untuk mengajak kembali anak putus sekolah agar dapat kembali belajar.

Baca Juga: Loker Kota Palu Bulan Mei, Buruan Daftar Sebelum Tertutup

Upaya tersebut dilakukan dengan mendatangi rumah dari siswa siswa yang tercatat putus sekolah tersebut.

Selain itu, pihaknya juga tetap berupaya untuk mendorong anak tersebut mengikuti program kesetaraan pendidikan paket C. ***

Editor: Eko Prasetyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler