Curhatan Prabowo, Hashim Kaget Mendengar Sang Kakak Kembalikan Uang Rp 50 Triliun

- 19 Juli 2020, 12:48 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.*
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.* //Instagram/@prabowo

"Mobilitas dibatasi, hotel dan restoran langsung anjlok terganggu. Mal ditutup, lifestyle anjlok, terganggu. Terus, dalam situasi seperti ini siapa yang bisa menggerakkan ekonomi? Enggak ada yang lain kecuali belanja pemerintah," ungkapnya.

Karena itu, Jokowi meminta para menteri dan lembaga memiliki rasa krisis yang sama mengenai dampak ekonomi saat ini.

"Saya melihat memang setelah kita rapat kabinet di sini ada pergerakan yang lumayan. Tetapi belum sesuai dengan yang saya harapkan. Sudah bergerak lebih baik, sudah bergerak lebih bagus, tapi belum," ucap Jokowi .

Jokowi pun meminta Prabowo untuk menyetop belanja anggaran ke luar negeri melainkan dialihkan belanja pertahanan di PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad atau PT PAL.

Baca Juga: Satu Warga Meninggal Dunia di Natuna Akibat si Jago Merah

"Yang bayar di sini, ya, yang cash, cash, cash APBN. Beli produk dalam negeri, saya kira Pak Menhan juga lebih tahu mengenai ini. Kepolisian juga sama," tutur dia.

"Saya kira belanja-belanja yang dulu belanja ke luar, rem dulu. Beli belanja yang produk-produk kita agar apa? Ekonomi kena trigger bisa memacu growth kita, pertumbuhan kita," ucapnya.

Dikutip Zonajakarta.com dari Global Fire Power, dalam daftar negara dengan pengeluaran militer terbanyak di dunia tahun 2020, Indonesia menempati uruta ke 31.

Jauh di bawah Singapura, Israel dan Australia.

Baca Juga: Mendagri Sebut Hanya Provinsi Kalimantan Utara yang Siap Gelar Pilkada 2020

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah