Buruh Siap Gelar Demo Tolak Kenaikan BBM, Jokowi Persilahkan Tapi Ada Prosedurnya

- 6 September 2022, 10:47 WIB
Terkait Rencana Unjuk Rasa Tolak Penyesuaian Harga BBM, Ini Tanggapan Jokowi
Terkait Rencana Unjuk Rasa Tolak Penyesuaian Harga BBM, Ini Tanggapan Jokowi /

JURNAL PALOPO - Sebagai bentuk penolakan atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), sejumlah elemen masyarakat akan menggelar aksi demonstrasi.

Mereka berencana menggelar aksi serentak menolak kenaikan harga BBM pada Selasa, 6 September 2022.

Salaha satu yang akan turun dari elemen buruh dengan massa yang sangat banyak serentak di seluruh daerah.

Baca Juga: Bukan Socorta atau Segitiga Bermuda, Dajjal Diduga Dibelenggu di Sebuah Pulau di India

Menanggapi akan ada aksi penolakan dari rakyat di Jakarta, presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara.

Jokowi berpesan kepada peserta demo agar penyampaian aspirasi dilakukan dengan cara yang baik.

“Sampaikan dengan cara-cara yang baik,” kata Jokowi kepada wartawan di sela kegiatannya di Jakarta dikutip dari Antara via Pikiran Rakyat.

Jokowi tidak mempermasalahkan rencana aksi tolak kenaikan BBM oleh serikat buruh karena Indonesia merupakan negara demokrasi.

Baca Juga: Berkas PC Dikembalikan Kejagung, KPAI dan Komnas Perempuang Seakan Membeking Tersangka Pembunuh Brigadir J

Sebelumnya, Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan akan menggelar aksi besar-besaran menolak kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Solar hingga Pertalite.

Rencananya, para buruh akan menggelar demo di kantor DPR RI untuk meminta pimpinan lembaga tersebut memanggil para menteri terkait dengan kebijakan perekonomian.

"Pimpinan DPR an Komisi terkait ESDM DPR RI harus berani membentuk Pansus atau Panja BBM," kata Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 3 September 2022.

Iqbal menyampaikan aksi demo tersebut tak hanya digelar di Jakarta, namun juga digelar secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: Komnas HAM Ingatkan Penyidik, Terungkap Alasan PC tidak Ditahan, Inikah Taktif FS Lepas dari Jerat Hukum?

Ada beberapa alasan mengapa pihaknya menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM.

Pertama, daya beli masyarakat yang saat ini tengah turun 30 persen akan semakin jatuh bahkan diperkirakan bisa mencapai 50 persen.

Alasannya karena peningkatan angka inflasi menjadi 6,5 persen hingga 8 persen, sehingga harga kebutuhan pokok akan meroket.

Di sisi lain, kata dia, upah buruh tidak mengalami kenaikan selama 3 tahun terakhir sehingga semakin menyulitkan kondisi buruh.

Baca Juga: Kecil Cabe Rawit Jin dan Tuyul Dibuat Minggat, Syekh Ali Jaber Jamin Tak Mengandung Syirik

Alasan kedua penolakan adalah kafena kondisi harga minyak dunia yang justru tengah menurun.

Dia menilai ada kesan pemerintah hanya mencari untung di tengah kesulitan rakyat.

Sementara itu, aparat gabungan dari polisi, TNI, dan Pemprov DKI akan mengerahkan 4.000 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa di Jakarta hari ini.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Palopo Leaks


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x