Namun perlahan tapi pasti, Bima Arya merubah kemacetan dengan mengakalinya dengan bus.
Menurut Bima Arya, angkot akan berhenti tiap saat dan waktunya terserah sopir. Hal itu dipicu karena mengejar setoran.
"Angkot kalau mau berhenti, hanya tuhan dan sopir yang tahu,"sebut Bima Arya.
Bima Arya butuh waktu sekitar dua tahun, untuk menata persoalan angkot di Kota Bogor.
Baca Juga: Tak Kalah dari Pemain Profesional, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Jalin Kemesraan di Lapangan Hijau
Dimulai dengan pembuatan badan hukum, agar dapat diatur dan tidak berikan dampak pada kemacetan parah.
"Pada tahun 2016 ribuan angkot itu miliki 15 badan hukum," kata Bima Arya.
Kemudian dilanjutkan dengan penataan rute angkot menjadi beberapa koridor, kemudian di susul dengan konsep konversi.
"Bertahap angkot akan dijadikan bis, badan hukum yang terbentuk ditawari untuk konversi jika ingin tetap operasi di tengah kota,"beber Bima Arya.
Baca Juga: Temui Walikota Solo, Agus Sulistriyono Bahas PRMN dan Promedia, Gibran Rakabuming : Kami Siap Bantu