Jokowi Masih Populer di Mata Publik Indonesia Meski Indeks Demokrasi Menurun

- 22 Oktober 2021, 12:57 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Dok. Setpres

Menurut Ujang Komarudin, seorang ilmuwan politik di Universitas Al-Azhar Indonesia mengatakan sulit menentukan seberapa objektif survei dalam mengukur suasana hati publik dan kepuasannya atas kinerja pemerintah pusat. 

Ujang Komaruddin mengungkapkan, orang takut berbicara karena iklim politik Indonesia yang cenderung represif.

Menurut Ujang, kebebasan berdemokrasi di Indonesia telah menurun dalam beberapa tahun terakhir di bawah kepemimpinan Jokowi.

“Ketika orang-orang dikritik, mereka dituduh menghina presiden. Ruang untuk berekspresi ditekan dan ini tidak boleh terjadi di negara demokrasi,” katanya dikutip dari Benarnews.

Baca Juga: Terus Dikejar Penculik, Aksi Heroik Jagdish Berhasil Selamatkan Anandhi: Sinopsis Balika Vadhu Hari Ini

Firman Noor, seorang analis politik di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sebuah lembaga negara, sependapat.

“Masyarakat sekarang semakin takut untuk angkat bicara. Ini situasi yang menurut saya gagal ditangkap oleh survei publik,” kata Firman.

Adanya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) membuat pihak berwenang dapat menindak siapapun yang mengkritik pemerintah.

Berdasarkan undang-undang, pencemaran nama baik online dan penyebaran berita palsu dapat dihukum masing-masing hingga empat dan 10 tahun penjara.*** 

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: benarnews.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah