Fadli Zon: Larangan Mudik Lebaran Bentuk Inkonsistensi Pemerintah, TKA Wuhan Masuk dengan Bebas

- 5 Mei 2021, 08:28 WIB
Ilustrasi Mudik Lebaran
Ilustrasi Mudik Lebaran /Pixabay

"Kalau mau larang dulu semua agar konsisten dan mendapatkan trust di mata masyarakat," sambung Fadli.  

Arya pun menjelaskan bahwa sebelum melakukan suatu kebijakan, ada tarik ulur yang harus diukur.

Baca Juga: Valentino Rossi Sedikit Tersenyum Setelah Melakukan Tes di Sirkuit Jerez, Apa Penyebabnya?

Fadli zon kemudian menimpali, jika ingin perusahaan tetap beroperasi mengapa tidak menggunakan pekerja Indonesia saja, toh pasti sudah ada transfer of knowledge dan transfer of technology.

Setelah adu argemen yang cukup panjang lebar, host membacakan Tweet dari netizen, yang berisi tentang pernyataan bahwa, pengendalian COVID-19 di Indonesia ini untung-untungan. Layaknya gambling di setiap sektor dengan peraturan yang seperti karet, jadinya ambigu.  

Merespon hal ini, Arya mempersilahkan untuk buka fakta yang tidak bisa dibohongi.  Bagaimana grafik tingkat kesembuhan terus meningkat apalagi di Rumah Sakit.  

Baca Juga: Tes Kepribadian: Ungkap Karakter Tersembunyi Anda, Jujur atau Pembohong

"Makanya jika ada potensi peningkatan kasus waktu lebaran, sebisa mungkin harus kita potong dengan kebijakan larangan mudik," kata Arya.  

"Kalau orang mudik beda, gaada jaminan keluarganya mau melakukan karantina. Kalau perusahaan pasti, karena jika ada yang positif mereka sendiri yang akan rugi," sambung Arya.  

Merespon tanggapan Arya, Fadli Zon pun mempertanyakan siapa sebenarnya pemilik pabrik atau perusahaan tersebut sampai-sampai bisa mendapat keistimewaan.***

Halaman:

Editor: Naswandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah