Network
JURNALPALOPO - Sejak 5 November lalu, Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah ditetapkan berstatus siaga atau berada di level III.
Hingga saat ini, situasa di Gunung Merapi dan sekitarnya masih dirasakan ada aktivitas gempa yang terbilang cukup tinggi.
Sebelumnnya pada kemarin hari, Minggu, 22 November 2020, guguran tebing lava lama yang berusia 66 tahun terlihat.
Baca Juga: Pejuang Masa Pandemi, Semua Orang Berperan Menekan Laju Penyebaran Covid-19
Diketahui, tebing lava tersebut selama ini berada di dinding kawah bagian utara Merapi. Material guguran jatuh ke dalam kawah dan hingga saat ini tidak berpengaruh pada aktivitas vulkanik Gunung Merapi.
Hal tersebut disampaikan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi mengalami berdasarkan pengamatan pada Minggu, 22 November 2020.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Senin, 23 November 2020, mengatakan guguran tersebut merupakan guguran dari tebing lava tahun 1954.
"Guguran seperti ini merupakan kejadian yang biasa terjadi pada saat Gunung Merapi mengalami kenaikan aktivitas menjelang erupsi," katanya.
Baca Juga: Jika Dia Memiliki Salah Satu dari 8 Sifat Kepribadian Ini, Saatnya untuk Memutuskan Hubungan
