Antisipasi Menteri Kabinet Indonesia Maju, PDIP ke Jokowi: Hati-hati Kudeta, Jangan Lengah!

26 Oktober 2020, 06:30 WIB
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).* /ANTARA/

JURNALPALOPO - Sebagai partai pengusung, PDI Perjuangan memperingati Presiden Jokowi untuk siaga satu dengan manuver-manuver politik yang bisa dilakukan para menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Hal ini dikarenakan PDIP melihat adanya pergolakan atau permainan yang sedang dimainkan para menteri di lingkaran presiden.

Bukan tidak mungkin, permainan ini bisa jadi bertujuan untuk menjatuhkan Presiden Jokowi dari kursi pemerintahan.

Baca Juga: Diberi Hadiah Oleh V BTS, Begini Ungkapan Bahagia Anak Kecil yang Tampil Bersama V Saat Konser BTS

"Sudah harus siapkan nama-nama pengganti menteri yang dianggap tidak loyal. Lebih baik diganti ketimbang menggerogoti dari dalam, bahkan bisa menelikung dengan cara mengambil alih kekuasaan di tengah jalan.

"Hati-hati kudeta merangkak. Ingat sejarah," kata politikus PDI Perjuangan, Darmadi Durianto, kepada wartawan di Jakarta, Sabtu 24 Oktober 2020 dikutip dari RRI. 

"Jangan lengah. Tidak tertutup kemungkinan ada manuver-manuver politik dari beberapa pembantu Jokowi demi kepentingan jangka panjang (Pilpres)," sambung Darmadi.

Untuk itu, kata Darmadi, presiden harus bergerak cepat untuk segera mengganti para menteri yang sudah terlihat ada gelagat tidak baik dan hanya mementingkan pribadi dan kelompoknya.

Baca Juga: Selain untuk Masakan, Berikut Ini Manfaat yang Anda Peroleh Jika Konsumsi Kemangi

Dalam arti, Jokowi harus segera melakukan evaluasi secara berskala kepada para menterinya.

"Per tiga bulan bila perlu mesti ada review secara ketat. Review diperlukan sebagai upaya mengidentifikasi adanya kepentingan-kepentingan yang diam-diam menyelinap ke istana tanpa diketahui pak presiden.

"Jangan menunggu sesuatu terjadi tapi kita harus waspada dan antisipasi," kata Anggota Komisi VI DPR ini.

Darmadi juga memprediksi bahwa para menteri Jokowi tidak akan fokus menjalani program-program pemerintah setelah memasuki dua tahun jalannya pemerintahan.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Film Horor yang Bertema Karantina, Cocok Jadi Tontonan di Rumah Aja!

"Nanti di pertengahan jalan (dua tahun setengah pemerintahan) akan kelihatan. Karena di fase itu patut diduga sudah tidak lagi memikirkan kepentingan kabinet dan program-program yang digariskan pak presiden, tapi mereka akan lebih mengedepankan kepentingan mereka," tegas Darmadi.

Sebelumnya, isu reshuffle mencuat ke publik kala pemerintahan sedang menangai penyebaran Covid-19.

Dikutip dari PMJ News, Terkait reshuffle, Pihak Istana Kepresidenan membantah adanya isu tersebut. Hal ini disampaikan Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman.

Menurut Fadjroel, saat ini para menteri Kabinet Indonesia Maju tengah fokus dalam penanganan Covid-19. “Serta, pemulihan dan transformasi ekonomi nasional,” ucapnya 21 Agustus 2020 lalu.

Baca Juga: Hasil MotoGP Teruel: Franco Morbidelli Juara, Suzuki Raih Double Podium Beruntun

Dilain pihak, Indonesia Police Watch (IPW) memprediksi 11 hingga 18 menteri di Kabinet Indonesia Maju akan direshuffle oleh Presiden Joko Widodo. Beberapa nama diperkirakan bergeser diganti dengan tokoh lain.

Informasi yang diperoleh IPW menyebutkan, beberapa kementerian atau lembaga yang akan mengalami reshuffle diantaranya Menteri Perhubungan, Menteri Koperasi, Menkumham, Menpora dan Mendikbud.

Selanjutnya Menteri Pariwisata, Menteri Perdagangan, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Sosial, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Kesehatan, Menteri Perindustrian, Menteri BUMN, Menteri Agama, hingga Kepala Bulog.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: PMJ News RRI

Tags

Terkini

Terpopuler