JURNALPALOPO.COM - Sejumlah sekolah di Pontianak telah memperlakukan sistem pembelajaran tatap muka, salah satunya SMA Negeri 1 di kawasan Pontianak Selatan.
Pada 3 September mendapat tinjauan dari gubernur Kalimantan barat Sultarmidji, saat kunjungan dilakukan ada 12 ruang kelas yang berisi siswa kelas XII yang melakukan kegiatan belajar dan mengajar.
Dan acuan utama harus mematuhi protokol kesehatan serta menggunakan strategi pembagian waktu dengan durasi 2 jam persatu sesi.
Baca Juga: Kemenag Umumkan Jadwal dan Lokasi SKB CPNS Formasi 2019, Catat Baik-baik
Baca Juga: 6 Jenis Makanan ini dapat Membantu Kecerdasan Otak Anak lho bun
Baca Juga: Walau tidak Sepenuhnya Menyembuhkan, Berikut Cara Mengatasi Katarak dengan Bahan Alami
Sutarmidji menyatakan akan mengevaluasi proses belajar tatap muka disekolah itu setelah dua pekan kedepan.
Diantara waktu tersebut pihak sekolah harus intens berkordinasi dengan orang tua siswa terkait jadwal masuk dan pulang.
Sebagai langkah antisipasi agar siswa terhindar dari wabah covid-19.
"Setelah evaluasi ini dalam dua Minggu ke depan, kita pikir gimana kalau kita tambah waktunya, setelah itu evaluasi lagi dengan sample untuk rapid test dan swab untuk guru, kita lakukan mungkin kelas dua kita suruh masuk", ujar Sutarmidji.
Baca Juga: Begini Cara Cairkan Insentif Kartu Prakerja Gelombang 6
Baca Juga: Tips Memilih dan Merawat Masker wajah Berbahan Kain
Baca Juga: Material Banjir Masih Menumpuk di Hilir, Listan : Pemda Lutra Harus Segera Normalisasi Sungai
Sutarmidji optimistis jika masyarakat disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Maka kota Pontianak akan beralih status dari zona orange menjadi zona kuning, bahkan bisa jadi zona hijau.
Sehingga anak-anak di Kalbar akan bisa bersekolah lebih leluasa.***