Gerombolan Gajah Liar Rusak Perkebunan Warga Pangkalan Gondai

8 Agustus 2020, 12:45 WIB
Gajah jinak digunakan untuk mengusir gajah liar dari kebun warga. /

JURNALPALOPO.COM  - Sekumpulan Kawanan gajah liar masuk di area perkebunan warga Pengkalan Gondai.

Hal ini di benarkan oleh Kepala Bidang I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Andre Hansen Siregar pada Kamis  6 Agustus 2020.

Andre mengungkapkan untuk jumlah kawanan gajah liar yang masuk dipemukiman warga belum ia ketahui persis jumlah gajah liar yang merusak kebun milik warga Pengkalan Gondai, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan.

Baca Juga: Ibas Bandingkan Era SBY dengan Jokowi, Golkar Berikan Jawaban Menohok

Andre mengatakan bahwa gajah liar hanya memakan sawit-sawit yang sudah tinggi saja.

Menurut informasi yang beredar, masuknya kawanan gajah tersebut merusak puluhan hektar. Namun hal tersebut dibantah andre.

"Kalau ada kebun sawit dirusak itu memang benar, tapi tidak sampai puluhan hektar," jelasnya.

Ia pun menambahkan "Kita perkirakan berasal dari Taman Nasional Tesso Nilo dan sudah kita halau, kini kawanan gajah liar itu telah bergerak ke arah hutan tanaman industri (HTI) milik sebuah perusahaan," terangnya, Jumat 7 Agustus 2020.

Baca Juga: Daftar Harga terbaru HP OPPO 1-2 Juta Rupiah 2020 

Sementara itu dalam menghalau dan menggiring kawanan gajah liar itu, petugas BKSDA  Riau mengerahkan gajah jinak dari Flying Squad TNTN.

Dilansir dari Fix Pekanbaru berjudul Usir Gajah Liar Masuk Perkebunan Warga, BBKSDA Riau Kerahkan Gajah Jinak Flying Squad TNTN, hal ini dilakukan lantaran kebun masyarakat tersebut berdekatan dengan Flying Squad TNTN.

Andre mengimbau kepada masyarakat agar tidak memasang jerat yang dapat membahayakan satwa liar di sekitar lokasi.

Konflik gajar liar dan warga hampir setiap tahun terjadi. Lantaran, dulu kebun masyarakat di daerah tersebut adalah hutan dan menjadi perlintasan satwa berbadan bongsor itu, sambung Andre.

Baca Juga: Daftar Harga terbaru HP Xiaomi 1-2 Juta Rupiah 2020

"Lokasi kebun ini masih satu hamparan dengan TNTN sehingga setiap tahun pasti muncul gajah di sana. Biasanya, gajah tidak lama di lokasi karena menuju ke lokasi lain yang masih satu jalur dengan perlintasannya," lanjutnya.

"Kita berharap jika terdapat satwa liar masuk ke perkebunan milik warga, agar segera menginformasikan kepada kita. Sehingga kami bisa lakukan penanganan," pungkasnya.***

 (Fix Pekanbaru/Didi Kurnia)

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Fix Pekanbaru

Tags

Terkini

Terpopuler