15 Pasien Corona di Klaten Sembuh Dengan Terapi Mancing Ikan Lele

25 Juni 2020, 12:17 WIB
ILUSTRASI kolam ternak ikan lele. /* /

JURNALPALOPO.com - Hingga kini vaksin Covid-19 yang belum ditemukan membuat para ahli berlomba–lomba menemukan berbagai cara yang efekif untuk menyembuhkan pasien Covid-19.

Salah satunya seperti dilakukan RSUD Bagas Waras Klaten. Pihak RSUD menggunakan cara unik dengan mengajak para pasien itu mancing ikan lele di belakang Rumah Sakit.

Cara unik ini dilakukan agar para pasien merasa nyaman dan rileks saat isolasi.

Baca Juga: Orang Tuanya Negatif Sedang Bayi Kembarnya Positif Covid-19 di Meksiko

Tebukti cara ini ampuh dan berhasil menyembuhkan 15 pasien yang dirawat.
Direktur RSUD Bagas Waras Klaten dr Limawan menjelaskan langkah ini dilakukan untuk menghibur dan mengurangi beban pikiran pasien.

“Di belakang rumah sakit kebetulan ada kolam ikan. Untuk mengurangi beban pikiran pasien Covid, kolam itu ditabur ikan lele. Jadi para pasien merasa terhibur dengan mancing ikan lele di belakang rumah sakit sambil mengisi waktu luang. Tapi itu juga harus melalui protokol kesehatan yang ketat,” terang Limawan (16/6/2020) , seperti dikutip dari laman resmi Pemprov jateng.

Artikel ini telah terbit di JURNAL PRESISI dengan judul "Tak Perlu Vaksin, 15 Pasien Corona di Klaten Sembuh Dengan Terapi Mancing Ikan Lele".

Dengan fasilitas tenaga medis di RSUD Bagas Waras terbatas yang hanya memiliki 4 perawat dan 2 dokter spesialis paru serta 14 fasilitas kamar isolasi. Pihak Rumah Sakit berinovasi dan menemukan ide ini.

Baca Juga: Klaim Profesor Italia, Covid-19 Bisa Hilang Tanpa Butuh Vaksin

Limawan menilai komunikasi yang terjalin dengan tulus antara tenaga medis dan pasien menjadi obat tersendiri. Pasien tidak lagi merasa kesepian meskipun harus terpisah lama dari keluarga.

Agar komunikasi itu dilakukan lebih intensif pihaknya menyediakan jaringan Wifi untuk berkomunikasi dengan tenaga medis dan keluarga via aplikasi whatshapp.

Dengan demikian meskipun tetap menjaga jarak, namun interaksi tidak dibatasi.

“Kami juga mengajak pasien untuk berjemur atau senam pagi dua kali dalam seminggu, agar pasien tidak jenuh selama perawatan,” pungkas Limawan Lulusan Fakultas Kedokteran UGM tahun 1991 ini.***

(Penulis : Zaini Rahman)

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Jurnal Presisi PR

Tags

Terkini

Terpopuler