Erick Thohir Tambah 3 Perusahaan BUMN yang akan Dibubarkan, Total kini Ada 7

27 September 2021, 19:17 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. /Tangkapan layar Instagram.com/Erickthohir

JURNAL PALOPO - Menteri BUMN, Erick Thohir kembali akan membubarkan tiga perusahaan lagi setelah sebelumnya membubarkan empat perusahaan BUMN.

Sehingga total keseluruhan terdapat tujuh perusahaan BUMN yang dibubarkan.

Dasar dari pembubaran perusahaan BUMN tersebut adalah karena mereka sudah lama tidak beroperasi meski masih memiliki pekerja.

Baca Juga: China Keluarkan Kebijakan Baru, Pembatasan Aborsi akan Diterapkan bagi Pasangan Baru

Erick menargetkan pembubaran dilakukan hingga akhir 2021 atau paling lambat awal 2022. Tujuh perusahaan tersebut antara lain:

1. PT Istaka Karya (Persero)

Perusahaan bergerak dalam bidang konstruksi konsorsium dan didirikan pada 1979.

Meskipun PPA sudah memberikan dana talangan Rp62,44 miliar, perusahaan ini justru mengalami masalah.

Baca Juga: Lirik Lagu Tak Bisa Bersama dari Vidi Aldiano Feat Prilly Latuconsina, Ungkap Kebucinan Prilly

2. PT. Industri Sandang Nusantara (Persero)

ISN didirikan pada 1961 dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan sandang di Indonesia.

Perusahaan ini berfokus pada produksi pemintalan benang dan pertenunan nasional yang memproduksi benang hingga garment.

Perusahaan tekstil ini menerima suntikan dana Rp26 miliar untuk bantuan keberlangsungan usaha.

Baca Juga: Sempat Dirawat di ICU, Senaf Soll Pimpinan KKB Tewas di Rumah Sakit Bhayangkara

Tetapi akhirnya Erick Thohir memutuskan untuk membubarkan.

3. PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero)

Perusahaan ini didirikan pada 1974 sebagai wahana menyelenggarakan program investasi kapal niaga nasional.

Fakta yang ditemukan di PANN adalah hanya memiliki tujuh pegawai, dari direksi sampai komisaris.

Baca Juga: Swiss Resmi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis, 64,1 Persen Pemilih Mendukung LGBT

4. PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)

Maskapai penerbangan nasional ini didirikan pada 6 September 1962.

Berkantor pusat di Surabaya, Merpati memiliki 39 armada dengan 84 tujuan dalam negeri.

PPA telah memberikan dana restrukturisasi hingga Rp663,99 miliar. Hingga akhirnya di 2021, perusahaan akan dibubarkan secara resmi.

5. PT Industri Gelas (Persero)

Perusahaan negara ini berdiri pada 29 Oktober 1956 dan bergerak di bidang pembuatan kemasan gelas.

PPA sebelumnya sudah mengucurkan dana talangan sebesar Rp49,96 miliar dan pinjaman dana restrukturisasi Rp89,08 miliar.

Sebelum dibubarkan, PT Iglas telah menyelesaikan hak eks karyawan dengan membayarkan 429 eks karyawannya.

6. PT Kertas Leces (Persero)

Pabrik ini berkedudukan di Leces, Probolinggo dan bergerak di bidang produksi kertas.

Didirikan pada 1939, pabrik ini menjadi yang tertua kedua di Indonesia setelah Kertas.

Sebelumnya PPA sudah memberikan dana talangan sebesar Rp51,34 miliar dan pinjaman dana restrukturisasi Rp141,61 miliar.

7. PT Kertas Kraft Aceh (Persero) atau PT KKA

Perusahaan yang didirikan pada 1983 ini berfokus pada produksi kertas kantong semen.

Pemerintah bahkan mengandalkan KKA untuk menciptakan swasembada kertas kantong dalam negeri.

Perusahaan ini pernah mendapat suntikan dana talangan dari PPA senilai Rp38,5 miliar.

Presiden Jokowi pernah bekerja di perusahaan ini hingga akhirnya akan dibubarkan Erick Thohir.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler