JURNAL PALOPO - Aksi kriminal akhir-akhir ini meresahkan sejumlah masyarakat di tanah air, khususnya di Papua.
Kekerasan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) baru-baru ini menjadi sorotan publik.
Pasalnya, KKB Papua membuat aksi kriminal di sebuah fasilitas kesehatan yakni puskesmas Kiwirok, dimana saat itu ada sembilan Nakes yang bertugas di kawasan pegunungan Bintang Papua.
Baca Juga: Sinopsis Drama Netflix Squid Game: Bertahan Hidup dan Dapatkan Uangnya atau Menerima Hukuman
Penyerangan puskesmas Kiwirok itu, dilakukan oleh 50 KKB dengan cara membabi buta, hingga akhirnya fasilitas kesehatan setempat pun terbakar.
Atas penyerangan itu, diketahui satu nakes dinyatakan meninggal yakni Gabrielle Meilani, dimana ia mendapat kekerasan dan pelecahan seksual sebelum akhirnya di buang ke jurang.
Karena kejadian tersebut, sejumlah pihak baik dari kalangan pejabat, aktivis dan masyarakat mengutuk keras atas aksi kriminal KKB Papua.
Namun, sebuah postingan salah satu akun pengguna Twitter mengungkapkan terkait kronologi yang dibuat Veronica.
Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat Ungkap Cara Sujud yang Dilarang Rasulullah SAW, Sering Dilakukan Wanita
Pemilik akun twitter @WagimanDepp212_ mengunggah salah satu akun berita yang mengungkap terkait Veronica memalsukan kronologi atas aksi sadis Papua.
Dalam keterangan yang diunggah itu, sang pemilik akun twitter itu, menulis caption tentang kronologi yang sebenarnya di puskesmas Kiwirok.
"Kronologi yang benar adalah para Nakes yang menculik, menganiaya dan membunuh teroris KKB", tulis akun @WagimanDepp212_ Minggu 19 September 2021.
Karena unggahannya itu, warganet membanjiri kolom komentar dengan berbagai asumsi terhadap Veronica Komandan sebagai aktivis luar negeri yang memerdekakan Papua.
"Tolong, cabut kewarganegaraannya ngga pake lama", tulis komentar @jee.creepers.
"Ini manusia atau si VK udah dicabut belom si status kewarganegaraannya?? Terus kenapa juga susah bener nangkep ni manusia atau? Bikin emosi jiwa banget", sambung netizen.***