Pentinglah bagi kita untuk mengingat bahwa Susana tidak mengetahui apakah dirinya akan dihukum atas tuduhan perzinahan. Keprihatinan Susana hanyalah bahwa kebenaran Allah tidak akan ternoda.
Inilah sebagian dari doa Susana: “Namun demikian lebih baiklah aku jatuh ke dalam tangan kamu dengan tidak berbuat demikian, dari pada berbuat dosa di hadapan Tuhan” (Dan 13:23).
Ancaman kematian tidak berhasil menggoyang imannya. Oleh karena itu Tuhan menghargai kesetiaannya dan membangkitkan Daniel untuk membantu dirinya.
Bacaan ini menjadi salah satu bacaan masa Prapaskah karena bacaan ini tidak hanya merupakan sebuah “model” bagi kita, tetapi juga menunjuk kepada Yesus yang tidak pernah menyangkal Bapa-Nya atau berupaya untuk melindungi diri-Nya sendiri dengan menghindarkan diri dari rasa sakit dan penderitaan.
Yesus mengasihi bahkan mereka yang memusuhi dan melawan diri-Nya (Ibr 12:3). Cinta kasih Yesus tak dapat kita lukiskan dengan kata-kata cintakasih setia dan penuh ketaatan, sampai mati di kayu salib (Flp 2:5-8). Semoga hal yang sama juga benar bagi diri kita masing-masing!
Doa Penutup
Bapa surgawi, Engkau telah memanggil kami untuk mengenal dan menerima kasih-Mu.
Bukalah hati kami bagi hal itu, dengan demikian seperti Yesus kita tidak akan pernah menjadi lelah atau putus-asa.
Melalui kuasa Roh Kudus-Mu, semoga kami tetap teguh dalam beriman dan memiliki keyakinan akan kemenangan-Mu. Amin.***