JURNAL PALOPO- Pernikahan bisa diartikan suatu perjanjian suci, laki-laki dan perempuan yang lanjutkan pada hubungan jadi halal.
Dalam sebuah pernikahan, tidak hanya menyatukan dua orang antara seorang laki-laki dan perempuan tetapi juga menyatukan dua hubungan keluarga.
Namun, tak jarang sebuah rumah tangga retak karena hubungan mertua dan menantu yang tidak akur.
Baca Juga: Sering Dzikir Menggunakan Ruas Jari Tangan? Inilah Pahala Dahsyatnya
Kadang seorang mertua menuntut kesempurnaan dari seorang menantu, yang pada akhirnya akan membuat pernikahan anaknya rusak dan hancur.
Perlu diketahui bahwa ada beberapa perbuatan mertua, yang bisa menjadi dosa besar baginya terhadap menantu.
Sebagaimana dilansir Jurnal Palopo dari kanal YouTube Jamaah Nurul Qolbi, berikut 3 dosa besar mertua terhadap menantunya.
1. Menuntut Menantu harus sesuai keinginannya
Setiap manusia pasti dibekali dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Ada yang pandai dalam hal memasak, tapi kurang pandai mengurus anak.
Ada yang pandai mencari rezeki, tapi kurang pandai mendidik dan lain sebagainya.
Karenaitulah baiknya mertua menyadari kelebihan dan kekurangan menantunya.
Jika menyadari hal tersebut, mertua tidak perlu paksakan kehendak sesuai dengan keinginannya.
Baca Juga: Apakah Batal atau Sah Puasa Orang yang Berbuka karena Mengira Sudah Maghrib? Ini Penjelasannya
Apabila ada seorang mertua yang menuntut menantunya harus sesuai dengan keinginannya, maka hal tersebut tidaklah dibenarkan dalam ajaran agama Islam.
Mertua yang selalu menuntut menantu sesuai keinginannya, akan memicu pertengkaran yang pada akhirnya mendapatkan dosa besar.
2. Ikut campur urusan rumah tangga menantu
Mencampuri urusan rumah tangga menantu adalah hal yang tidak dibenarkan dalam syariat agama.
Apabila seorang anak sudah menikah dan memiliki keluarga sendiri, maka tugas sebagai orang tua dalam hal ini sudah selesai.
Baca Juga: Doa Puasa Ramadhan Hari ke 4 dan 5, Arab dan Terjemahannya
Sehingga seorang mertua tidak diperkenankan lagi mencampuri urusan rumah tangga anaknya.
Kecuali jika sang anak atau menantunya meminta nasihat dan pendapatnya.
Boleh seorang mertua mengarahkan menantunya tetapi seperlunya saja. Sebisa mungkin menghindari untuk ikut campur setiap permasalahan.
3. Memandang rendah / jelekkan menantu
Perbuatan mertua seperti memandang rendah, dan bahkan menjelek-jelekkan menantu kepada orang lain adalah salah satu dosa besar.
Baca Juga: Lupa Berniat, Sahkah Puasa Ramadhannya ? Begini Penjelasan Ustad Abdul Somad
Biasanya mertua melakukan hal tersebut karena tidak suka pada menantunya atau karena keluarga menantunya.
Namun, sebelum menjelek-jelekkan menantu, Ada baiknya, mertua mengoreksi lebih dulu.
Mertua harus menyadari bahwa menantunya adalah jodoh dari anaknya, yang merupakan cerminan anaknya dan mungkin saja ada hikmah yang bisa ia petik.***