Kagum kepada orang-orang soleh seperti guru-guru mulia itu bukan karena fisiknya menurut Buya Yahya.
Tetapi karena kebaikan, kemuliaan ilmu dan sebagainya.
"Tapi kalau semuanya berkhayal soal fisik, itu kurang ajar namanya," kata Buya.
"Kalau kita punya istri sangat mencintai baginda Nabi, kita sangat senang dan begitu ulama-ulama para sahabat sangat senang imam-imam mazhab sangat senang guru-guru mulia sangat senang," katanya.
Lain halnya jika dengan ustadz-ustadz yang sering komunikasi dan sudah membahas yang tidak-tidak, mak itu sudah salah jalan menurut Buya.
"Boleh-boleh saja seorang wanita mengidolakan seorang ustadz karena kebaikannya..., bukan urusan syahwat, bukan urusan fisik, boleh-boleh saja," kata Buya.
Tetapi hal ini wajib disampaikan kepada suami. Sementara untuk bisa semakin hormat kepada suami, sebaiknya sang istri membatasi pandangan kepada yang haram.
Misalnya seorang wanita yang kagum kepada seorang ustadz mula-mula karena kebaikannya kemudian mengarah ke fisiknya, hal inilah yang harus dibatasi.
Baca Juga: Statistik PSM Makassar vs Bali United, Serdadu Tridatu Unggul Jauh dari Juku Eja