JURNAL PALOPO - Berikut ini kisah Nabi Hanzhalah yang dibunuh oleh kaumnya sendiri dengan cara dimasukkan ke dalam sumur.
Dilansir Jurnal Palopo dari faktaislami.id, simak kisahnya di bawah ini.
Abu Bakar Muhammad bin Hasan an-Naqqasy menyebutkan bahwa penduduk Rass (kaum Nabi Hanzhalah) memiliki satu sumur yang merupakan sumber mata air mereka.
Sumur itu bahkan cukup sebagai irigasi di ladang mereka. Penduduk Rass dipimpin oleh seorang raja yang dikenal baik dan adil.
Suatu ketika raja itu meninggal dunia dan para penduduk merasa sangat kehilangan.
Setelah beberapa hari kematian rajanya, muncul setan dalam wujud sang raja dan berkata, "aku belum mati, tetapi aku menyembunyikan diri dari kalian agar dapat melihat perbuatan kalian,".
Kemunculan setan berwujud sang raja itu disambut bahagia oleh para penduduk. Setan itu kemudian mulai memerintahkan mereka.
Baca Juga: Madhiro Eiji Ramal Gunung Meletus, Netizen Minta Clue yang Lebih Detail
Setan memerintahkan penduduk Rass untuk membuka dinding pemisah antara penduduk dan dirinya.
Sang raja palau juga memberitahu penduduk bahwa dia tidak akan pernah meninggalkan dunia untuk selama-lamanya.
Penduduk Rass sangat mengagungkan setan yang berwujud raja itu.
Mereka semua percaya dengan semua perkataannya dan bahkan mulai menyembah setan berwujud raja itu.
Baca Juga: Shin Se Kyung 3 Tahun Beruntun Donasikan Hasil YouTube, Dari Beli Pembalut Hingga Kantong
Di tengah-tengah peristiwa tersebut, Allah kemudian mengutus seorang nabi bernama Hanzhalah bin Shafwan untuk menyadarkan penduduk Rass.
Nabi Hanzhalah pun memberitahu kaumnya bahwa raja itu adalah setan yang menyamar.
Nabi menyebut setanlah yang berbicara di balik tirai itu dan kaum Rass diminta berhenti menyembahnya karena hanya Allah yang berhak disembah.
Penduduk Rass tidak percaya dan tidak terima dengan perkataan Nabi Hanzhalah.
Baca Juga: Balika Vadhu ANTV, Kamis 9 Desember: Shiv dan Anandhi Memilih Cincin Pertunangan, Sanchi Tak Setuju
Mereka murka dan memutuskan untuk membunuh Nabi Hanzhalah dengan cara melemparkannya ke dalam sumur yang menjadi sumber mata air mereka.
Tindakan keji kaum tersebut membuat sumur mereka mengering dan penduduk Rass pun kehilangan sumber air. Baik pepohonan maupun buah di tempat mereka semuanya layu dan mati.
Bahkan rumah-rumah penduduk Rass hancur berantakan. Kondisi penduduk yang dulunya makmur dan tentram berubah drastis menjadi tempat yang kacau balau.
Kehidupan yang rukun dan persaudaraan mereka menjadi terpecah belah yang mengakibatkan permusuhan. Lambat laut penduduk ini pun hancur dibinasakan.***