Sebaliknya, Anda dapat menyalahkan salah satu dari dua penyebab utama: Helicobacter pylori (atau H. pylori), bakteri yang merusak lapisan mukosa lambung, atau penggunaan berlebihan obat antiinflamasi non steroid (NSAID) seperti aspirin dan ibuprofen.
Tes darah rutin dapat mendeteksi apakah ada bakteri.
6. Apendisitis: Nyeri tajam di sisi kanan bawah perut
Jenis sakit perut ini bisa menyebabkan radang usus buntu, terutama jika Anda mengalami demam ringan, sembelit atau diare, mual, dan muntah, menurut Mayo Clinic.
Baca Juga: NCT Dream kembali Masuk dalam Daftar 21 Under 21 Billboard, Selama 3 Tahun Berturut
Jika Anda menderita radang usus buntu, rasa sakit kemungkinan akan meningkat setiap kali Anda bergerak atau menarik napas dalam-dalam, batuk, atau bersin.
Apendisitis terjadi ketika usus buntu meradang dan berisi nanah, seringkali karena infeksi. Perawatan biasanya membutuhkan operasi sebelum usus buntu pecah.
7. Iritasi Usus Besar : Kram di perut bagian bawah
Jika sakit perut yang terus berlanjut juga disertai dengan kembung, gas, dan perubahan kebiasaan buang air besar baik sembelit atau diare bisa jadi itu sindrom iritasi usus besar.
Baca Juga: Masyarakat Indonesia Optimis Taklukkan Covid-19, Kemnaker Siapkan Upaya Mitigasi Pengangguran