Paling Banyak Dialami Wanita, Kenali Penyebab dan Cara Mengobati Penyakit Migrain

21 Agustus 2020, 19:29 WIB
ilustrasi migrain /pexels/Andrea Piacquadio

JURNALPALOPO.COM - Migrain terkadang membuat aktivitas sehari-hari jadi terganggu. Apalagi ketika sedang fokus-fokusnya bekerja migrain datang tiba tiba, nyerinya mikin minta ampun.

Migrain adalah kondisi neurologis kronis yang umum, sebagian besar dimulai pada masa remaja, sebagian kecil dapat dimulai pada masa kanak-kanak, dan puncaknya pada masa remaja dan paruh baya.

Untungnya, ada banyak pilihan obat untuk migrain. Namun, cara mengobati migrain tidak melulu harus hanya mengandalkan obat. Tidak sedikit cara alami yang efektif dan bisa Anda coba untuk mengatasi serangan dan gejala migrain.

Baca Juga: Lirik Lagu Dynamite dan Terjemahan Indonesia

Tidak hanya di umur paruh baya saja yang terkadang menghantui penyakit migrain namun sekarang penyakit ini bisa saja menyerang siapapun terlebih di kalangan remaja. Berikut beberapa solusi mengurangi penyakit migrain.

Seperti yang diketahui beberapa makanan umum yang dapat memicu migrain termasuk acar, anggur, dan minuman berkafein tinggi.

Seringkali wanita lebih banyak menderita migrain dibandingkan pria. Karena penyakit ini mudah menyerang pada saat haid dan terjadi saat hamil atau setelah menopause.

Perubahan hormon yang terjadi selama menstruasi bisa memicu sakit kepala. Penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron sebelum menstruasi dapat memengaruhi senyawa kimia di dalam otak. Akibatnya, beberapa wanita mungkin mengalami sakit kepala saat menstruasi. Gejala tersebut bisa di sertai seperti muntah, mual, sensitive terhadap suara dan cahaya.

Baca Juga: Ovi Rangkuti Tanggapi Kedekatan Anya Geraldine dengan Rizky Febian

Migrain saat menstruasi sebenarnya adalah hal yang cukup umum, apalagi jika memang sebelumnya telah memiliki riwayat penyakit ini. Seperti namanya, migrain saat menstruasi atau menstrual migrain adalah sakit kepala sebelah yang dialami sebelum atau selama periode menstruasi.

Keluhan ini dapat berangsur menghilang seiring dengan selesainya menstruasi, atau bisa juga berlanjut, tergantung masing-masing orang. Berikut beberapa cara bisa dilakukan untuk mengurangi gejala migrain saat menstruasi:

• Jangan terlalu lelah, batasi aktivitas fisik yang berat selama periode menstruasi.
• Olahraga secara rutin.
• Hindari konsumsi kafein, alkohol, dan rokok.
• Istirahat yang cukup dan atur waktu tidur yang teratur selama 7-8 jam setiap malamnya.
• Kurangi stres.
• Makan makanan sehat dan bergizi seimbang.
• Batasi konsumsi garam.

Jika gejala migrain terasa mengganggu aktivitas, coba redakan dengan mengonsumsi obat analgetik, atau konsultasi ke Dokter.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengobati Cantengan Secara Alami, Berikut Penjelasannya

Dokter biasanya akan memberikan kombinasi obat anti inflamasi non-steroid dan golongan triptan, atau obat-obatan lain sesuai gejala yang dialami.

Apa Penyebab Munculnya Migrain saat Menstruasi?

Menstruasi merupakan mekanisme alami tubuh wanita dewasa, yang terjadi setiap bulannya. Siklus menstruasi setiap wanita pun dapat bervariasi. Bisa lebih pendek atau lebih panjang, dengan rentang siklus normal antara 24-35 hari. Sayangnya, menstruasi tidak hanya ditandai dengan keluarnya darah dari Miss V saja. Ada berbagai gejala atau keluhan yang menyertai, mulai dari kram perut hingga migrain pada beberapa orang.

Migrain adalah gangguan neurovaskuler yang disebabkan oleh inflamasi neurogenik. Kondisi ini ditandai dengan gejala nyeri kepala yang lebih dominan pada satu sisi (unilateral) dan berdenyut (pulsating), yang dapat berlangsung 4-72 jam.

Baca Juga: Agar Tidak Berakibat Fatal, Kenali Dulu Penyebab Mata Merah

Pada menstrual migrain, gejala dapat muncul sebelum atau selama periode menstruasi, tepatnya sekitar 2 hari menjelang menstruasi hingga 3 hari setelah menstruasi.

Hal yang dapat menjadi penyebab seseorang mengalami sakit kepala jenis ini memang ada banyak. Namun biasanya, migrain saat menstruasi dipengaruhi oleh perubahan hormon dalam tubuh wanita, yaitu estrogen dan progesteron, yang berperan untuk kehamilan dan menstruasi. Kedua hormon itu juga bisa berdampak pada senyawa kimia penyebab sakit kepala di dalam otak.

Nah, sebelum menstruasi, kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh wanita biasanya menurun. Hal inilah yang kemudian memicu timbulnya gejala seperti sakit kepala.

Selain itu, migrain saat menstruasi juga berhubungan dengan adanya produksi hormon prostaglandin, yang meningkat selama periode menstruasi. Hormon ini dapat mendorong munculnya rasa sakit, serta nyeri atau migrain selama menstruasi.

Baca Juga: Ditinggal Momo, Geisha Eksis Lewat Lagu 'Rahasia' Ost. Antologi Rasa ini Lirik Lagunya

Berikut berbagai faktor yang diduga dapat menyebabkan munculnya migrain saat menstruasi:

1. Perubahan Hormon

Perubahan hormon yang terjadi selama menstruasi bisa memicu sakit kepala. Penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron sebelum menstruasi dapat memengaruhi senyawa kimia di dalam otak. Akibatnya, beberapa wanita mungkin mengalami sakit kepala saat menstruasi.

2. Kadar Zat Besi yang Rendah

Baca Juga: Lirik Lagu Dynamite Milik BTS yang Lagi Trend

Banyaknya darah yang keluar saat menstruasi bisa memicu sakit kepala. Hal ini karena saat kehilangan banyak darah, tubuh rentan mengalami kekurangan zat besi. Nah, rendahnya kadar zat besi inilah yang memicu munculnya migrain saat menstruasi

3. Pemicu dari lingkungan sekitar, seperti asap rokok, aroma parfum atau penghapus cat, dan suara bising.

4. Faktor emosi, seperti stres, gelisah, tegang, depresi, atau terlalu gembira.

5. Faktor fisik dan kebiasaan, seperti kelelahan, kualitas tidur yang buruk, postur tubuh yang buruk, gangguan tidur karena perbedaan waktu saat bepergian (jet lag), pasca olahraga berat, atau hipoglikemia (kadar gula yang rendah).

Baca Juga: Tiga Aktor Korea Selatan Positif Corona, Syuting Film Terpaksa Dihentikan Sementara

6. Efek samping konsumsi obat, seperti pil KB atau terapi penggantian hormon.

Selain pemicu di atas, beberapa faktor juga dapat membuat seseorang cenderung mudah mengalami migrain. Di antaranya adalah:

• Memiliki riwayat keluarga yang mengalami migrain
• Berjenis kelamin wanita.***

(Jurnal Palopo/M Irsal)

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler