Hindari Makanan dan Minuman Berikut Saat Menderita Radang Sendi

11 Januari 2021, 18:22 WIB
Ilustrasi radang sendi. /Pixabay/Septimiu

JURNALPALOPO - Arthritis adalah kondisi kesehatan umum yang melibatkan peradangan kronis pada sendi Anda. Ini menyebabkan rasa sakit dan kerusakan pada persendian, tulang, dan bagian tubuh lainnya, tergantung pada jenisnya. 

Penelitian menunjukkan bahwa intervensi diet, seperti menghilangkan makanan dan minuman tertentu, dapat mengurangi keparahan gejala pada penderita Arthritis. 

Berikut lima makanan dan minuman yang harus dihindari saat menderita radang sendi.

Baca Juga: Lindungi Jantung Anda dengan Konsumsi 9 Makanan Ini

1. Gula

Kita harus membatasi asupan gula apa pun yang terjadi. Gula yang ditambahkan ditemukan dalam permen, soda, es krim, dan banyak makanan lainnya, termasuk item yang kurang jelas seperti saus barbekyu.

Sebuah penelitian pada 217 orang penderita rheumatoid arthritis mencatat bahwa dari 20 makanan tersebut, minuman bersoda manis adalah yang terbanyak.  

Selain itu, minuman manis seperti soda dapat sangat meningkatkan risiko terkena Arthritis.

Baca Juga: Tips Kencan Menemukan Orang yang Tepat untuk Mengakhiri Masa Lajang Anda

Dalam sebuah penelitian terhadap 1.209 orang dewasa berusia 20 hingga 30 tahun, mereka yang minum minuman yang dimaniskan fruktosa lima atau tiga kali seminggu memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar untuk menderita radang sendi.

Dibandingkan mereka yang mengonsumsi sedikit atau tanpa minuman dengan fruktosa. 

2. Daging olahan dan merah 

Beberapa penelitian mengaitkan daging merah dan daging olahan dengan peradangan dapat meningkatkan gejala radang sendi.

Baca Juga: Beresiko Gagal Jantung, Ketahui Faktor dan Resikonya Saat Serangan Jantung Diam Menyerang

Studi terhadap 217 orang penderita rheumatoid arthritis juga menemukan bahwa daging merah memperburuk gejala rheumatoid arthritis. 

Selain itu, sebuah penelitian terhadap 25.630 orang menemukan bahwa makan daging merah secara berlebihan dapat menjadi faktor risiko untuk mengembangkan radang sendi.

Sebaliknya, pola makan vegetarian yang tidak menyertakan daging merah telah terbukti memperbaiki gejala radang sendi.

 3. Makanan yang diproses

Baca Juga: Ketahui Segala Sesuatu Tentang Sepsis: Gejala Utama, Resiko dan Potensi Komplikasi

Makanan yang diproses secara ultra seperti makanan cepat saji, sereal sarapan, dan makanan yang dipanggang biasanya kaya akan biji-bijian olahan, tambahan gula, pengawet, dan bahan lain yang dapat menyebabkan peradangan, yang semuanya dapat memperburuk gejala radang sendi. 

Penelitian menunjukkan bahwa diet berat yang kaya makanan olahan dapat meningkatkan risiko pengembangan rheumatoid arthritis.  

4. Minyak sayur

Diet tinggi lemak omega-6 dan rendah lemak omega-3 dapat memperburuk gejala osteoporosis dan rheumatoid arthritis. 

Baca Juga: Nyeri Punggung Di Sisi Kanan Bawah? Jangan Abaikan, Mungkin itu Tanda Penyakit Parah

Mengurangi asupan makanan yang kaya lemak omega-6, seperti minyak nabati, sementara meningkatkan asupan makanan yang kaya lemak omega-3 seperti ikan berlemak dapat memperbaiki gejala radang sendi.

5. Makanan kaya garam

Mengurangi garam mungkin merupakan pilihan yang baik untuk penderita artritis. Makanan kaya garam termasuk udang, sup kalengan, pizza, keju jenis tertentu, daging olahan, dan banyak item olahan lainnya.

Sebuah studi pada tikus menemukan bahwa arthritis lebih parah pada tikus yang diberi diet tinggi garam dibandingkan dengan mereka yang diberi diet dengan kadar garam normal.  

Baca Juga: 6 Pasangan Menurut Zodiak yang Ditakdirkan untuk Bersama, Gemini dan Libra Loh!

Selain itu, penelitian 62 hari pada tikus mengungkapkan bahwa mengikuti diet rendah garam mengurangi keparahan rheumatoid arthritis, dibandingkan dengan diet tinggi garam.

Tikus dengan diet rendah garam memiliki lebih sedikit kerusakan tulang rawan dan kerusakan tulang, serta lebih sedikit penanda inflamasi, dibandingkan dengan tikus yang diet tinggi garam.***

*) Disclaimer: Artikel ini hanya sebagai informasi dan tidak dimaksudkan untuk memberikan nasihat medis. Jurnal Palopo tidak bertanggung jawab atas segala kemungkinan konsekuensi dari isi konten. Sebelum menjalani pengobatan apa pun, harap konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lainnya.

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Al Jamila

Tags

Terkini

Terpopuler